Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengungkapkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan perpaduan dan keselarasan kegiatan perkotaan yakni sebagai kota pintar, hijau dan spons.
"IKN ini adalah perpaduan dan keselarasan antara tiga skema yakni IKN menjadi kota pintar (smart city), IKN menjadi kota hutan (forest city), dan IKN menjadi kota spons (sponge city)," ujar Hadi dalam seminar daring Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2023 yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa sebagai kota hutan, IKN didominasi 70 persen ruang terbuka hijau dan 30 persen sisanya adalah bangunan.
Sedangkan IKN sebagai kota pintar adalah IKN menggunakan bahan bakar yang bersumber dari energi baru terbarukan.
"Terakhir, IKN sebagai kota spons yakni bagaimana kita bisa mengelola sumber daya air sebagai sumber daya yang berkelanjutan sehingga ketika menghadapi musim kemarau kita juga bisa menggunakan dan manfaat air tersebut," kata Hadi.
Hadi berharap jika perencanaan yang dilakukan di IKN Nusantara ini dapat diimplementasikan juga di daerah-daerah lainnya di Indonesia, termasuk Kota Jakarta.
"Inilah keinginan kita semua untuk Jakarta ini bisa menjadi kota yang bersih tanpa adanya polusi," katanya.
Dia juga berharap adanya solusi bagaimana bisa menciptakan Jakarta menjadi kota yang bersih di mana salah satunya bisa melalui konsep Transit Oriented Development (TOD), dan merealisasikan ruang terbuka hijau sebesar 30 persen dari total luas Kota Jakarta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri ATR: IKN perpaduan kegiatan perkotaan hijau, pintar dan spons
"IKN ini adalah perpaduan dan keselarasan antara tiga skema yakni IKN menjadi kota pintar (smart city), IKN menjadi kota hutan (forest city), dan IKN menjadi kota spons (sponge city)," ujar Hadi dalam seminar daring Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2023 yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa sebagai kota hutan, IKN didominasi 70 persen ruang terbuka hijau dan 30 persen sisanya adalah bangunan.
Sedangkan IKN sebagai kota pintar adalah IKN menggunakan bahan bakar yang bersumber dari energi baru terbarukan.
"Terakhir, IKN sebagai kota spons yakni bagaimana kita bisa mengelola sumber daya air sebagai sumber daya yang berkelanjutan sehingga ketika menghadapi musim kemarau kita juga bisa menggunakan dan manfaat air tersebut," kata Hadi.
Hadi berharap jika perencanaan yang dilakukan di IKN Nusantara ini dapat diimplementasikan juga di daerah-daerah lainnya di Indonesia, termasuk Kota Jakarta.
"Inilah keinginan kita semua untuk Jakarta ini bisa menjadi kota yang bersih tanpa adanya polusi," katanya.
Dia juga berharap adanya solusi bagaimana bisa menciptakan Jakarta menjadi kota yang bersih di mana salah satunya bisa melalui konsep Transit Oriented Development (TOD), dan merealisasikan ruang terbuka hijau sebesar 30 persen dari total luas Kota Jakarta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri ATR: IKN perpaduan kegiatan perkotaan hijau, pintar dan spons