Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DRPD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung pelaksanaan Manunggal Fair 2023 di Kawasan Stadion Cangkring Bendungan dalam rangka percepatan pengembangan ekonomi wilayah.
Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan ada anggapan pelaksanaan Manunggal Fair 2023 setengah dikomersialkan.
"Pelaksanaan Manunggal Fair 2023 tidak sepenuhnya dikomersialkan, ada anak-anak gratis dan membayar semampunya. Kalau satu keluarga tidak harus membayar semua. Ada kelonggaran dan humanisme di sana. Jangan dimaknai secara sempit!," kata Akhid.
Terkait pemindahan lokasi pelaksanaan Manunggal Fair 2023 dari Taman Budaya Kulon Progo ke Kawasan Stadion Cangkring, menurut Akhid sudah melalui evaluasi dan kajian pelaksanaannya. Pelaksanaan manunggal fair tidak harus di Taman Budaya Kulon Progo secara terus menerus, karena tujuannya adalah pemerataan pembangunan di Kulon Progo.
"Saya setuju, pelaksanaan manunggal fair di sisi selatan, tahun ke depan bisa juga ke Kalibawang. Menang ini membutuhkan keberanian dan hitung-hitungan yang harus dilakukan oleh Aneka Usaha terkait target pendapatan yang berkurang," katanya.
Kalau mengkhidmati tema "Manunggal Karsa, Nawung Kridha, Anggayuh Mulya", manunggal fair ini membutuhkan partisipasi warga. Salah satunya diwujudkan perkembangan pembangunan Kulon Progo melalui manunggal fair.
Manunggal fair ini akan sedikit bisa melihat visi Kulon Progo ke depan tentang bagaimana teknologi informasi dimanfaatkan, investasi harus bagaimana, inovasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum terekspos ke masyarakat bisa dilihat di manunggal fair.
"Jangan memaknai manunggal fair secara sempit dengan argumen mau melihat pameran harus bayar. Ada kelenturan di sana," katanya.
Lebih lanjut, Akhid Nuryati berharap pelaksanaan Manunggal Fair 2023 yang merupakan rangkaian HUT ke-72 Kabupaten Kulon Progo harus dimaknai oleh seluruh masyarakat Kulon Progo.
Pusat informasi perkembangan dan dinamika pembangunan Kabupaten Kulon Progo yang ada di Manunggal Fair 2023 dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat.
"Silakan datang berduyun-duyun ke acara Manunggal Fair 2023 di Kawasan Stadion Cangkring. Jangan khawatir terbebani berbayar, semua bisa dikomunikasikan," katanya.
Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono. (ANTARA/Sutarmi)
Wakil Ketua I DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono mengharapkan Pemkab Kulon Progo memfasilitasi pelaku UMKM di gerai-gerai Manunggal Fair. Manunggal Fair harus diutamakan untuk pameran produk-produk lokal, seperti pupuk, produk UMKM, dan lainnya.
"Manunggal Fair untuk HUT ke-72 Kulon Progo semakin baik ada peningkatan, dari sisi kegiatan, keramaian, dan dinikmati masyarakat," katanya.
Ia mengatakan pameran produk otomotif dan lainnya dalam Manunggal Fair 2023 sudah banyak diketahui orang. Sehingga, Manunggal Fair 2023 haris memberikan ruang promosi bagi produk lokal dalam satu tahun, sehingga UMKM dan produk unggulan Kulon Progo semakin dikenal masyarakat luas.
"Ruang ekonomi masyarakat Kulon Progo harus diutamakan. Kalau pameran lainnya sudah biasa karena ada kegiatan di Alun-alun Wates dan setiap kecamatan ada kegiatan pameran," katanya.
Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan ada anggapan pelaksanaan Manunggal Fair 2023 setengah dikomersialkan.
"Pelaksanaan Manunggal Fair 2023 tidak sepenuhnya dikomersialkan, ada anak-anak gratis dan membayar semampunya. Kalau satu keluarga tidak harus membayar semua. Ada kelonggaran dan humanisme di sana. Jangan dimaknai secara sempit!," kata Akhid.
Terkait pemindahan lokasi pelaksanaan Manunggal Fair 2023 dari Taman Budaya Kulon Progo ke Kawasan Stadion Cangkring, menurut Akhid sudah melalui evaluasi dan kajian pelaksanaannya. Pelaksanaan manunggal fair tidak harus di Taman Budaya Kulon Progo secara terus menerus, karena tujuannya adalah pemerataan pembangunan di Kulon Progo.
"Saya setuju, pelaksanaan manunggal fair di sisi selatan, tahun ke depan bisa juga ke Kalibawang. Menang ini membutuhkan keberanian dan hitung-hitungan yang harus dilakukan oleh Aneka Usaha terkait target pendapatan yang berkurang," katanya.
Kalau mengkhidmati tema "Manunggal Karsa, Nawung Kridha, Anggayuh Mulya", manunggal fair ini membutuhkan partisipasi warga. Salah satunya diwujudkan perkembangan pembangunan Kulon Progo melalui manunggal fair.
Manunggal fair ini akan sedikit bisa melihat visi Kulon Progo ke depan tentang bagaimana teknologi informasi dimanfaatkan, investasi harus bagaimana, inovasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum terekspos ke masyarakat bisa dilihat di manunggal fair.
"Jangan memaknai manunggal fair secara sempit dengan argumen mau melihat pameran harus bayar. Ada kelenturan di sana," katanya.
Lebih lanjut, Akhid Nuryati berharap pelaksanaan Manunggal Fair 2023 yang merupakan rangkaian HUT ke-72 Kabupaten Kulon Progo harus dimaknai oleh seluruh masyarakat Kulon Progo.
Pusat informasi perkembangan dan dinamika pembangunan Kabupaten Kulon Progo yang ada di Manunggal Fair 2023 dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat.
"Silakan datang berduyun-duyun ke acara Manunggal Fair 2023 di Kawasan Stadion Cangkring. Jangan khawatir terbebani berbayar, semua bisa dikomunikasikan," katanya.
"Manunggal Fair untuk HUT ke-72 Kulon Progo semakin baik ada peningkatan, dari sisi kegiatan, keramaian, dan dinikmati masyarakat," katanya.
Ia mengatakan pameran produk otomotif dan lainnya dalam Manunggal Fair 2023 sudah banyak diketahui orang. Sehingga, Manunggal Fair 2023 haris memberikan ruang promosi bagi produk lokal dalam satu tahun, sehingga UMKM dan produk unggulan Kulon Progo semakin dikenal masyarakat luas.
"Ruang ekonomi masyarakat Kulon Progo harus diutamakan. Kalau pameran lainnya sudah biasa karena ada kegiatan di Alun-alun Wates dan setiap kecamatan ada kegiatan pameran," katanya.