Beijing (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan kepada para pengusaha China di Beijing pada Senin bahwa berinvestasi di Indonesia mudah, tetapi mengetahui kemudahan saja tidaklah cukup.
"Bapak ibu yang saya hormati, investasi di Indonesia itu mudah dan aman, namun kata Bruce Lee, 'Knowing is not enough, we must apply. Willing is not enough, we must do. We must do'," kata Jokowi dalam acara "Indonesia-China Business Forum" di Beijing pada Senin.
Forum tersebut dihadiri sekitar 200 pengusaha China dan 100 pengusaha asal Indonesia.
"Karena Indonesia saat ini sedang fokus untuk melakukan hilirisasi industri, yang tidak hanya di komoditas nikel, tapi juga tembaga, timah, dan yang lain-lain. Karena Indonesia ingin bangun ekosistem kendaraan listrik, ekosistem EV (electric vehicle) yang terintegrasi untuk menjadi bagan penting rantai pasok dunia," katanya.
Menurut Jokowi, semua rencana itu memerlukan alih teknologi tinggi dan investasi, terlebih jika dipadukan dengan sumber teknologi hijau yang melimpah di Indonesia.
Teknologi hijau itu dapat menghasilkan produk-produk hijau (ramah lingkungan) sehingga menciptakan ekosistem ekonomi hijau, katanya.
"Potensi energi baru terbarukan di Indonesia luar biasa. Hitungan terakhir kami, (potensinya) mencapai 3.600 MW. Contohnya, potensi tenaga surya lebih dari 3.200 MW. Ini salah satu yang terbesar (di dunia) dan ada di Indonesia 4.400 sungai yang potensial untuk hidropower," kata Jokowi, mengungkapkan.
Salah satu contoh adalah Sungai Kahyang di Kalimantan Utara, yang menjadi sumber energi hijau dan dipersiapkan untuk "green industrial park", katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Di depan pengusaha China, Jokowi kutip Bruce Lee "knowing not enough"
"Bapak ibu yang saya hormati, investasi di Indonesia itu mudah dan aman, namun kata Bruce Lee, 'Knowing is not enough, we must apply. Willing is not enough, we must do. We must do'," kata Jokowi dalam acara "Indonesia-China Business Forum" di Beijing pada Senin.
Forum tersebut dihadiri sekitar 200 pengusaha China dan 100 pengusaha asal Indonesia.
"Karena Indonesia saat ini sedang fokus untuk melakukan hilirisasi industri, yang tidak hanya di komoditas nikel, tapi juga tembaga, timah, dan yang lain-lain. Karena Indonesia ingin bangun ekosistem kendaraan listrik, ekosistem EV (electric vehicle) yang terintegrasi untuk menjadi bagan penting rantai pasok dunia," katanya.
Menurut Jokowi, semua rencana itu memerlukan alih teknologi tinggi dan investasi, terlebih jika dipadukan dengan sumber teknologi hijau yang melimpah di Indonesia.
Teknologi hijau itu dapat menghasilkan produk-produk hijau (ramah lingkungan) sehingga menciptakan ekosistem ekonomi hijau, katanya.
"Potensi energi baru terbarukan di Indonesia luar biasa. Hitungan terakhir kami, (potensinya) mencapai 3.600 MW. Contohnya, potensi tenaga surya lebih dari 3.200 MW. Ini salah satu yang terbesar (di dunia) dan ada di Indonesia 4.400 sungai yang potensial untuk hidropower," kata Jokowi, mengungkapkan.
Salah satu contoh adalah Sungai Kahyang di Kalimantan Utara, yang menjadi sumber energi hijau dan dipersiapkan untuk "green industrial park", katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Di depan pengusaha China, Jokowi kutip Bruce Lee "knowing not enough"