Kuala Lumpur (ANTARA) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendukung pelaksanaan pertemuan bisnis yang diadakan bersama Institut Pariwisata Trisakti dari 15-17 Oktober 2023 di Kuala Lumpur, Malaysia, dan optimistis berdampak positif bagi sektor pariwisata Indonesia dan Malaysia pascapandemi COVID-19.
Wakil Presiden Regional Internasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Dian Ediono pada pembukaan kegiatan Garuda Indonesia Product Presentation and Trisakti Tourism and Gastronomy Destination International Conference (TGDIC) and Table Top 2023 itu di Hotel Concorde, Kuala Lumpur, Senin, mengatakan kegiatan yang menghubungkan penjual dan pembeli itu bentuk optimistis terhadap sektor pariwisata.
Terkait penerbangan, ia mengatakan untuk kawasan Asia Pasifik belum 100 persen kembali pascapandemi COVID-19. Namun jika melihat di kuartal ketiga 2023, untuk penerbangan antara Indonesia dan Malaysia indikasi tumbuhnya cukup kuat.
Ia mengatakan sekitar 500.000 orang terbang di antara dua negara tersebut pada Januari hingga Juli, ditambah yang transit sekitar 300.000.
Karena itu, menurut dia, dengan adanya ajang pariwisata, gastronomi, dan destinasi Garuda Indonesia sebagai maskapai dengan layanan prima bintang lima tetap harus tampil di luar negeri untuk mengundang tamu datang ke Indonesia.
Sementara itu, Rektor Institut Pariwisata Trisakti Fetty Asmaniati mengatakan institusinya memang juga menggelar acara-acara internasional seperti konferensi tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Garuda dukung temu bisnis Institut Pariwisata Trisakti di Malaysia
Wakil Presiden Regional Internasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Dian Ediono pada pembukaan kegiatan Garuda Indonesia Product Presentation and Trisakti Tourism and Gastronomy Destination International Conference (TGDIC) and Table Top 2023 itu di Hotel Concorde, Kuala Lumpur, Senin, mengatakan kegiatan yang menghubungkan penjual dan pembeli itu bentuk optimistis terhadap sektor pariwisata.
Terkait penerbangan, ia mengatakan untuk kawasan Asia Pasifik belum 100 persen kembali pascapandemi COVID-19. Namun jika melihat di kuartal ketiga 2023, untuk penerbangan antara Indonesia dan Malaysia indikasi tumbuhnya cukup kuat.
Ia mengatakan sekitar 500.000 orang terbang di antara dua negara tersebut pada Januari hingga Juli, ditambah yang transit sekitar 300.000.
Karena itu, menurut dia, dengan adanya ajang pariwisata, gastronomi, dan destinasi Garuda Indonesia sebagai maskapai dengan layanan prima bintang lima tetap harus tampil di luar negeri untuk mengundang tamu datang ke Indonesia.
Sementara itu, Rektor Institut Pariwisata Trisakti Fetty Asmaniati mengatakan institusinya memang juga menggelar acara-acara internasional seperti konferensi tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Garuda dukung temu bisnis Institut Pariwisata Trisakti di Malaysia