Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyediakan Inclusive Tourism Information Center (ITIC) atau Pusat Informasi Wisata Inklusif untuk wisatawan difabel sehingga bisa menikmati objek wisata di wilayah ini.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Rabu, mengucapkan terima kasih kepada PT BPD DIY yang mendukung penuh pembangunan ITIC ini.
"Ketika kita punya suatu rencana atau punya satu idealisme itu memang harus ditunjukkan dengan kesungguhan tidak saja berkaitan dengan siapa inisiatornya, tetapi bagaimana dia berusaha juga bagaimana menggaet itu menjadi sesuatu yang realistis," kata Ni Made Dwipanti Indrayanti.
Ia mengatakan kreativitas inovasi itu harus didukung dengan komitmen. Ia berharap fasilitas ITIC ini bisa berkembang dan direplikasi di wilayah lain.
"Semoga objek wisata di Kulon Progo bisa dinikmati semua lapisan masyarakat," katanya.
Kepala Dispar Kulon Progo Joko Mursito mengatakan lewat ITIC ini wisatawan bisa berkeliling berbagai destinasi secara virtual.
"Jadi di ITIC ini ada fasilitas Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)," katanya.
Menurutnya, ITIC diprioritaskan bagi wisatawan disabilitas. Sebab pihaknya ingin menciptakan aktivitas pariwisata yang setara bagi semua kelompok masyarakat, termasuk disabilitas.
ITIC ini disediakan gratis bagi publik, khususnya wisatawan disabilitas. Mereka yang ingin mengaksesnya bisa berkomunikasi dengan berbagai biro perjalanan yang ada di Kulon Progo.
"Nanti dari sana baru akan diatur jika mereka ingin mencoba fasilitas VR dan AR ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite Disabilitas DIY Farid Bambang Siswantoro menyambut baik layanan ITIC ini. Layanan ini pertama di DIY, bahkan mungkin di Indonesia.
Menurutnya, ITIC Kulon Progo menjadi angin segar bagi penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan jika ingin berwisata di DIY. Fasilitas VR di ITIC bakal membantu para difabel.
"Ketika mencoba VR ini, di sana saya membayangkan teman-teman tuli atau daksa yang biasanya tidak bisa menikmati sampai ke arung jeram, naik gunung, itu dengan VR tadi serta ada Joy sticknya dia sudah bisa langsung menikmati seolah-olah kejadian nyata. Kalau mencoba alat tersebut agak takut. Nah itu betul-betul kita rasakan," katanya.
Selain VR, Farid juga terkesan dengan adanya buku katalog wisata Kulon Progo yang penulisannya menggunakan huruf braille.
"Kedua saya menemukan katalog informasi. Katalog untuk teman-teman non difabel itu sudah dituangkan ke braille. Meski belum memuat semua destinasi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kulon Progo sediakan Pusat Informasi Wisata Inklusif untuk difabel
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Rabu, mengucapkan terima kasih kepada PT BPD DIY yang mendukung penuh pembangunan ITIC ini.
"Ketika kita punya suatu rencana atau punya satu idealisme itu memang harus ditunjukkan dengan kesungguhan tidak saja berkaitan dengan siapa inisiatornya, tetapi bagaimana dia berusaha juga bagaimana menggaet itu menjadi sesuatu yang realistis," kata Ni Made Dwipanti Indrayanti.
Ia mengatakan kreativitas inovasi itu harus didukung dengan komitmen. Ia berharap fasilitas ITIC ini bisa berkembang dan direplikasi di wilayah lain.
"Semoga objek wisata di Kulon Progo bisa dinikmati semua lapisan masyarakat," katanya.
Kepala Dispar Kulon Progo Joko Mursito mengatakan lewat ITIC ini wisatawan bisa berkeliling berbagai destinasi secara virtual.
"Jadi di ITIC ini ada fasilitas Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)," katanya.
Menurutnya, ITIC diprioritaskan bagi wisatawan disabilitas. Sebab pihaknya ingin menciptakan aktivitas pariwisata yang setara bagi semua kelompok masyarakat, termasuk disabilitas.
ITIC ini disediakan gratis bagi publik, khususnya wisatawan disabilitas. Mereka yang ingin mengaksesnya bisa berkomunikasi dengan berbagai biro perjalanan yang ada di Kulon Progo.
"Nanti dari sana baru akan diatur jika mereka ingin mencoba fasilitas VR dan AR ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite Disabilitas DIY Farid Bambang Siswantoro menyambut baik layanan ITIC ini. Layanan ini pertama di DIY, bahkan mungkin di Indonesia.
Menurutnya, ITIC Kulon Progo menjadi angin segar bagi penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan jika ingin berwisata di DIY. Fasilitas VR di ITIC bakal membantu para difabel.
"Ketika mencoba VR ini, di sana saya membayangkan teman-teman tuli atau daksa yang biasanya tidak bisa menikmati sampai ke arung jeram, naik gunung, itu dengan VR tadi serta ada Joy sticknya dia sudah bisa langsung menikmati seolah-olah kejadian nyata. Kalau mencoba alat tersebut agak takut. Nah itu betul-betul kita rasakan," katanya.
Selain VR, Farid juga terkesan dengan adanya buku katalog wisata Kulon Progo yang penulisannya menggunakan huruf braille.
"Kedua saya menemukan katalog informasi. Katalog untuk teman-teman non difabel itu sudah dituangkan ke braille. Meski belum memuat semua destinasi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kulon Progo sediakan Pusat Informasi Wisata Inklusif untuk difabel