Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Andi Kasman menyatakan bahwa keahlian memahami forensik digital mampu mengungkap keaslian arsip hingga mencegah terorisme.

"Kasus kejahatan yang dapat diungkap menggunakan forensik digital di antaranya, kasus keaslian atau autentikasi arsip negara dan dokumen perusahaan, kasus pornografi anak, pencurian identitas, penipuan dalam jaringan, pencemaran nama baik, termasuk di dalamnya kejahatan terorisme," kata Andi dalam diskusi kelompok terpumpun yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Senin.  

Forensik digital adalah sebuah ilmu pengetahuan yang menemukan bukti dari media digital seperti komputer, ponsel, server, atau jaringan. Hal ini dapat memberikan teknik dan alat terbaik bagi tim forensik untuk memperkuat atau melemahkan bukti-bukti yang ditemukan dalam kasus-kasus di dunia digital.  

Menurut Andi, dalam aspek sejarah, forensik digital akan selalu relevan dan dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dan pemerintahan.  

"Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi, penting untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip forensik digital dalam pengelolaan dan autentikasi arsip, karena memiliki peran penting dalam memastikan keaslian dan integritas arsip," ujar dia.  

Ia menambahkan, melalui pengetahuan di bidang forensik digital, maka dapat memberikan kekuatan pada setiap individu yang mempelajarinya untuk mempertanggungjawabkan bukti-bukti kearsipan dalam proses hukum.  


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ANRI: Forensik digital ungkap keaslian arsip hingga cegah terorisme

Pewarta : Lintang Budiyanti Prameswari
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024