Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), merehabilitasi dan relokasi 12 rumah korban bencana tanah longsor pada awal tahun 2023 di tiga kecamatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko di Gunungkidul, Kamis, mengatakan ada 12 rumah yang dibangun berdasarkan nama dan alamat.

"Sebanyak enam nama dan alamat untuk bantuan pembangunan relokasi bencana atau bangunan dan enam sesuai nama dan alamat untuk bantuan rehabilitasi," kata Irawan.

Keenam bantuan rehabilitasi, lanjutnya, terdapat di tiga kapanewon yakni Poniong, Gedangsari, dan Semin, dengan total anggaran pembangunan Rp480 juta.

"Untuk pembangunan baru setiap unit dianggarkan Rp50 juta untuk rehabilitasi Rp30 juta," kata Irawan.

Irawan juga mengatakan pembangunan rumah relokasi korban gempa ini juga mendapat bantuan dari Ikatan Keluarga Candirejo (IKC) serta sumber dana dari donatur hasil pengumpulan saat bencana.

"Bantuan tanah diupayakan dari kelurahan, fondasi dari IKC, dan pembangunan dari Pemkab Gunungkidul," kata Irawan.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan warga yang sebelumnya tinggal di daerah rawan longsor sekarang sudah aman. "Silahkan ditempati dan dimanfaatkan dengan baik," kata katanya.

Peresmian ditandai dengan pemasangan paneng dan simbolis membuka pintu rumah. Bupati mengatakan relokasi harus dilakukan sebab lokasi tanah sebelumnya tidak memungkinkan untuk dibangun kembali.

"Bantuan ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penerima agar dapat hidup tentram, untuk melanjutkan sekaligus meningkatkan kesejahteraan bersama di masa yang akan datang," kata Sunaryanta.

Sementara Lurah Candirejo Agus Supriyadi mewakili masyarakat penerima bantuan mengucapkan terima kasih. Ia mengatakan banyak sekali bantuan yang diberikan baik logistik maupun uang saat bencana terjadi.

"Terima kasih kepada pemerintah daerah, perantau yang peduli, semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik," katanya.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2025