Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyusun rencana detail teknis pembangunan jembatan layang untuk mengurangi perlintasan sebidang kereta api dan mendukung program strategis nasional.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Rabu, mengatakan jalan layang rencananya dibangun di Kedundang, Kulur, dan Triharjo.
"Pembangunan pada 2024. Ini masih perencanaan. Saat ini penyusunan dokumen perencanaan," kata Ni Made.
Ia mengatakan saat ini, tanah ada yang sudah dibebaskan oleh pemerintah pusat.
"Yang Kulur 2024. Pemkab Kulon Progo mengutamakan desain dan tanah harus beres terlebih dahulu," katanya.
Ni Made mengatakan berdasarkan rapat refleksi akhir tahun dengan pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Kulon Progo, pada 2024 masih fokus pembangunan infrastruktur yakni Infrastruktur yang akan dibangun baik yang mendukung program strategis nasional (PSN), yakni jalan bebas hambatan segmen 3, termasuk keberadaan aerotropolis yang dalam proses pembangunan.
Salah satunya berkaitan dengan wujudkan nol kecelakaan di perlintasan sebidang, dengan adanya rencana pembangunan jembatan penyeberangan (JPO) di depan komplek kantor Pemkab Kulon Progo.
"Kami juga meninjau rencana pengendapan dan jembatan layang dibangun juga. DED jembatan layang masih dalam tahap penyusunan. Tujuannya yakni mengurangi perlintasan se bidang di Kulon Progo," katanya.
Menurut dia, penutupan perlintasan kereta api di depan komplek Pemkab Kulon Progo salah satunya juga berkaitan dengan bagaimana mengurangi perlintasan se bidang, dan merupakan salah satu langkah proaktif guna mengurangi risiko kecelakaan dan memitigasi bahaya yang mungkin terjadi di wilayah perlintasan.
“Untuk yang di depan gedung komplek pemkab, dulu ada akses sekarang sudah tidak ada. Ini nantinya akan dilengkapi dengan JPO," katanya.
Ni Made mengatakan pembangunan JPO ini salah satunya untuk mendukung mobilitas masyarakat. Target pelaksanaan pembangunan JPO akan dimulai di 2024.
“Pembangunan akan dimulai pada tahun 2024, di Kulur terlebih dahulu," kata Ni Made.
Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kulon Progo, Rabu, mengatakan jalan layang rencananya dibangun di Kedundang, Kulur, dan Triharjo.
"Pembangunan pada 2024. Ini masih perencanaan. Saat ini penyusunan dokumen perencanaan," kata Ni Made.
Ia mengatakan saat ini, tanah ada yang sudah dibebaskan oleh pemerintah pusat.
"Yang Kulur 2024. Pemkab Kulon Progo mengutamakan desain dan tanah harus beres terlebih dahulu," katanya.
Ni Made mengatakan berdasarkan rapat refleksi akhir tahun dengan pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Kulon Progo, pada 2024 masih fokus pembangunan infrastruktur yakni Infrastruktur yang akan dibangun baik yang mendukung program strategis nasional (PSN), yakni jalan bebas hambatan segmen 3, termasuk keberadaan aerotropolis yang dalam proses pembangunan.
Salah satunya berkaitan dengan wujudkan nol kecelakaan di perlintasan sebidang, dengan adanya rencana pembangunan jembatan penyeberangan (JPO) di depan komplek kantor Pemkab Kulon Progo.
"Kami juga meninjau rencana pengendapan dan jembatan layang dibangun juga. DED jembatan layang masih dalam tahap penyusunan. Tujuannya yakni mengurangi perlintasan se bidang di Kulon Progo," katanya.
Menurut dia, penutupan perlintasan kereta api di depan komplek Pemkab Kulon Progo salah satunya juga berkaitan dengan bagaimana mengurangi perlintasan se bidang, dan merupakan salah satu langkah proaktif guna mengurangi risiko kecelakaan dan memitigasi bahaya yang mungkin terjadi di wilayah perlintasan.
“Untuk yang di depan gedung komplek pemkab, dulu ada akses sekarang sudah tidak ada. Ini nantinya akan dilengkapi dengan JPO," katanya.
Ni Made mengatakan pembangunan JPO ini salah satunya untuk mendukung mobilitas masyarakat. Target pelaksanaan pembangunan JPO akan dimulai di 2024.
“Pembangunan akan dimulai pada tahun 2024, di Kulur terlebih dahulu," kata Ni Made.