Jakarta (ANTARA) - Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Osco Olfriady, mengatakan tidak semua alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bekas itu tidak layak pakai.

"Dalam dunia teknologi, mesin mempunyai umur produktivitasnya, sehingga itu akan menjadi barometer harga dan umur kedaluwarsa pemakaiannya. Artinya, setelah kedaluwarsa, bukan berarti langsung dibuang. Alat militer bukan makanan yang setelah tanggal kedaluwarsa tidak bisa dikonsumsi," kata Osco dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Osco, yang pernah bekerja di Industri Penerbangan Airbus GmbH di Jerman, pembelian alutsista terutama pesawat baru memakan waktu cukup lama. Bahkan, sumber daya manusia (SDM) yang nantinya bekerja untuk merawat mesin tersebut harus dilatih terlebih dahulu.

Oleh karena itu, pembelian alutsista bekas namun masih layak pakai, seperti yang dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dinilai sudah tepat.

"Kalau kita berharap beli baru terus, kita harus menunggu berapa tahun sampai alutista tersebut datang? Lantas bagaimana prajurit kita? Apakah harus menunggu? Jika perang terjadi seketika, seperti di Ukraina-Rusia, dan kita masih menunggu alutsista dikirim, bagaimana kita bisa siap dalam keadaan perang?" jelasnya.



Polemik soal alutsista bekas itu muncul dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1).

Saat itu, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista bekas oleh capres nomor 2 Prabowo yang juga masih aktif sebagai menhan.

Ganjar dan Anies kompak mengkritik perencanaan pertahanan Kementerian Pertahanan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI..

Prabowo pun merespons kritikan itu dengan mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh kedua capres tersebut keliru.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TKN Fanta Prabowo-Gibran sebut alutsista bekas belum tentu tidak layak

Pewarta : Walda Marison
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024