Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Mira Yulianti mengimbau masyarakat untuk tidak egois dalam menghadapi virus COVID-19 subvarian Omicron BN.1.

"Gejalanya tidak parah, sama seperti batuk pilek biasa, jadi tak perlu khawatir. Untuk yang muda, sehat, dan tanpa komorbid ya seperti itu. Tapi kembali lagi tidak semua orang. Kita tidak sendiri, jadi kita tidak boleh egois," katanya dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Terkait meningkatnya kasus COVID-19 yang diakibatkan oleh virus COVID-19 subvarian Omicron BN.1 di sejumlah negara di dunia, Mira mengungkapkan hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan subvarian ini untuk bertransmisi lebih cepat dari subvarian sebelumnya.

Subvarian terbaru ini, ungkapnya, juga memiliki kemampuan yang dapat menembus kekebalan tubuh manusia pada saat ini, baik yang dipengaruhi oleh vaksin maupun yang telah terinfeksi COVID-19 sebelumnya.



Sehingga, sambungnya, subvarian virus ini hanya bergejala ringan bagi orang berusia muda dan tidak memiliki penyakit komorbid bawaan. Namun, tidak demikian terhadap orang tua yang rentan.

"Orang tuanya banyak tidur, lemas, nggak mau makan, batuk pileknya nggak disertai demam, itu lebih hati-hati, bahwa sangat mungkin orang tua kita atau kakek nenek terkena COVID," ujarnya.

Untuk itu Mira mengimbau masyarakat untuk melakukan deteksi dini terlebih kepada orang tua yang memiliki gejala tersebut, supaya mereka mendapatkan penanganan medis yang sesuai.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter RSCM paparkan penyebab naiknya kasus COVID-19

Pewarta : Sean Muhamad
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024