Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pembangunan SMA/SMK negeri di sebanyak 144 kecamatan di daerah itu.
Plh Sekda Provinsi Jawa Barat Mohammad Taufiq Budi Santoso mengatakan target tersebut tidak lepas dari hasil kajian Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, di mana masih ada 144 kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK negeri, meski ada sekolah swasta.
"Kita ingin sekolah negeri ini ada di seluruh wilayah. Di 144 kecamatan itu ada SMA/SMK swasta, tapi negeri enggak ada, kita rencanakan dan harapkan terealisasi," kata Taufiq di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan adanya SMA atau SMK di 144 kecamatan ditargetkan bisa rampung dalam lima tahun. Diakuinya realisasi menuju pemenuhan target tersebut tidaklah mudah, seperti ketersediaan lahan yang representatif yang menjadi salah satu kendala utama dalam pembangunan infrastruktur termasuk unit sekolah baru.
"Paling tidak dalam lima tahun 144 itu selesai, kita rencanakan dan harapkan, tapi syaratnya asetnya clean and clear dulu. Sehingga seluruh kecamatan itu ada SMK atau SMA negeri. Kita mulai di 2024 ini, mudah-mudahan nanti paling tidak memastikan dulu sekolah yang bertempat bukan di aset pemprov, kita akan pindah bangun dulu beberapa sekolah, kemudian nanti akan dipindahkan dari semula sewa ke tempat yang dibangun pemprov. Kita sudah identifikasi," ujarnya.
Karena hal tersebut, Taufiq mengatakan Pemprov Jabar sementara akan memprioritaskan pembangunan sekolah baru yang telah memiliki aset tanah untuk dibangun, dengan harapan pembangunan 144 unit sekolah baru ini dapat rampung dalam lima tahun.
Plh Sekda Provinsi Jawa Barat Mohammad Taufiq Budi Santoso mengatakan target tersebut tidak lepas dari hasil kajian Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, di mana masih ada 144 kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK negeri, meski ada sekolah swasta.
"Kita ingin sekolah negeri ini ada di seluruh wilayah. Di 144 kecamatan itu ada SMA/SMK swasta, tapi negeri enggak ada, kita rencanakan dan harapkan terealisasi," kata Taufiq di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan adanya SMA atau SMK di 144 kecamatan ditargetkan bisa rampung dalam lima tahun. Diakuinya realisasi menuju pemenuhan target tersebut tidaklah mudah, seperti ketersediaan lahan yang representatif yang menjadi salah satu kendala utama dalam pembangunan infrastruktur termasuk unit sekolah baru.
"Paling tidak dalam lima tahun 144 itu selesai, kita rencanakan dan harapkan, tapi syaratnya asetnya clean and clear dulu. Sehingga seluruh kecamatan itu ada SMK atau SMA negeri. Kita mulai di 2024 ini, mudah-mudahan nanti paling tidak memastikan dulu sekolah yang bertempat bukan di aset pemprov, kita akan pindah bangun dulu beberapa sekolah, kemudian nanti akan dipindahkan dari semula sewa ke tempat yang dibangun pemprov. Kita sudah identifikasi," ujarnya.
Karena hal tersebut, Taufiq mengatakan Pemprov Jabar sementara akan memprioritaskan pembangunan sekolah baru yang telah memiliki aset tanah untuk dibangun, dengan harapan pembangunan 144 unit sekolah baru ini dapat rampung dalam lima tahun.