Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan masyarakat setempat untuk mewaspadai pohon besar dan rindang yang berada di tanah gembur karena rawan tumbang.

"Mengingat sejak beberapa waktu lalu, dan diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan hujan terus menerus terjadi, maka kami imbau masyarakat mewaspadai pohon besar dan rindang karena rawan tumbang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Minggu.

Menurut dia, hujan yang menerus sepanjang waktu menjadikan tanah permukaan gembur, sehingga daya cengkram akar pohon menjadi.

"Ini menyebabkan potensi pohon yang rindang akan mudah tumbang jika terkena angin. Kami mohon kewaspadaan masyarakat, terutama pohon perindang jalan dan yang dekat permukiman," katanya.

Ia mengatakan, wilayah DIY termasuk Kabupaten Sleman dalam beberapa hari ini mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan durasi yang cukup panjang.

"Informasi dari BMKG ini merupakan dampak dari badai Siklon Tropis Anggrek yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan" katanya.

Makwan mengatakan, akibat hujan deras disertai angin kencang pada Minggu dinihari mengakibatkan sejumlah pohon di beberapa titik di Sleman tumbang dan tanah longsor.

Kejadian pohon tumbang dan atap rumah terbawa angin tersebut meliputi di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan yakni Kalurahan Umbulharjo, Glagaharjo, Argomulyo dan Kalurahan Kepuharjo.

"Di Kalurahan Tirtomartani, Kalasan satu pohon tumbang menimpa jaringan listrik, di Jalan Berbah-Prambanan, Kalurahan Kalitirto, Berbah pohon tumbang menutup akses jalan dan menimpa pengendara motor. Korban mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan," katanya.

Kemudian longsor terjadi di Kapanewon Mlati di Kalurahan Sendangadi, sebuah talud longsor dan menimpa bangunan Universitas Mahakarya Asia.


 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024