Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan delapan prioritas pembangunan pada tahun 2025 dengan fokus perhatian pada isu kemiskinan dan mengurangi ketimpangan, serta upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Isu kemiskinan, mengurangi ketimpangan, maupun upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih menjadi fokus perhatian pada 2025," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Sleman Tahun 2025 di Bappeda Sleman, Rabu.
Menurut dia, untuk melaksanakan semua prioritas pembangunan tersebut diperlukan kolaborasi serta sinergi dan perbaikan secara menyeluruh dari sektor-sektor terkait.
"Harapannya di tahun 2025 kita dapat menyelesaikan secara bertahap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat menuju Sleman yang lebih maju dan masyarakat yang lebih sejahtera," katanya.
Tema pembangunan Kabupaten Sleman Tahun 2025 yakni "Peningkatan Produktifitas dan Daya Saing untuk Kesejahteraan yang Merata".
Kustini menyebutkan tema ini merupakan bentuk respon dan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman terhadap situasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, terutama kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
"Prioritas pembangunan tahun 2025 telah ditetapkan berdasarkan permasalahan yang kita hadapi dan harus diselesaikan di tahun 2025. Meskipun demikian sebenarnya prioritas ini tidak jauh beda dengan prioritas tahun ini," katanya.
Kepala Bappeda Kabupaten Sleman Dwianta Sudibya mengatakan ada delapan prioritas pembangunan tahun 2025 Kabupaten Sleman, yakni mengurangi kemiskinan, memperkuat infrastruktur untuk mengurangi ketimpangan wilayah.
"Kemudian memperkuat ketahanan ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas kesehatan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kualitas Lingkungan Hidup, memperkuat nilai budaya," katanya.
Ia mengatakan, direncanakan total pendapatan Pemkab Sleman pada 2025 sebesar Rp3,2 triliun dan PAD di angka Rp1,260 triliun.
Hadir pula pada kegiatan tersebut Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta, seluruh kepala OPD, panewu (camat) se-Kabupaten Sleman, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
"Isu kemiskinan, mengurangi ketimpangan, maupun upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih menjadi fokus perhatian pada 2025," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Sleman Tahun 2025 di Bappeda Sleman, Rabu.
Menurut dia, untuk melaksanakan semua prioritas pembangunan tersebut diperlukan kolaborasi serta sinergi dan perbaikan secara menyeluruh dari sektor-sektor terkait.
"Harapannya di tahun 2025 kita dapat menyelesaikan secara bertahap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat menuju Sleman yang lebih maju dan masyarakat yang lebih sejahtera," katanya.
Tema pembangunan Kabupaten Sleman Tahun 2025 yakni "Peningkatan Produktifitas dan Daya Saing untuk Kesejahteraan yang Merata".
Kustini menyebutkan tema ini merupakan bentuk respon dan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman terhadap situasi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, terutama kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
"Prioritas pembangunan tahun 2025 telah ditetapkan berdasarkan permasalahan yang kita hadapi dan harus diselesaikan di tahun 2025. Meskipun demikian sebenarnya prioritas ini tidak jauh beda dengan prioritas tahun ini," katanya.
Kepala Bappeda Kabupaten Sleman Dwianta Sudibya mengatakan ada delapan prioritas pembangunan tahun 2025 Kabupaten Sleman, yakni mengurangi kemiskinan, memperkuat infrastruktur untuk mengurangi ketimpangan wilayah.
"Kemudian memperkuat ketahanan ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kualitas kesehatan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kualitas Lingkungan Hidup, memperkuat nilai budaya," katanya.
Ia mengatakan, direncanakan total pendapatan Pemkab Sleman pada 2025 sebesar Rp3,2 triliun dan PAD di angka Rp1,260 triliun.
Hadir pula pada kegiatan tersebut Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Ketua DPRD Sleman Haris Sugiharta, seluruh kepala OPD, panewu (camat) se-Kabupaten Sleman, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya.