Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak nasabah PNM Mekaar yang terdiri atas para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayahnya berkolaborasi menjadi bagian dari SiBakul Jogja.

Ajakan itu disampaikan Sultan HB X dalam acara Silaturahmi Presiden RI dengan peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) Lapangan Keyongan Kidul, Sabdodadi, Bantul, DI. Yogyakarta, Selasa.

"Tadi saya sampaikan sama direksi PNM Mekaar, kalau mungkin kami juga bisa membantu bapak-bapak, ibu-ibu menjadi bagian dari SiBakul yang sudah berbasis digital. Di SiBakul ini, bapak, ibu bisa menjual (produk) ke luar negeri maupun di dalam negeri," kata Sri Sultan.

Sultan menyebutkan anggota market hub Sibakul Jogja yang aktif bertransaksi menggunakan platform Sibakul Jogja sejak masa pandemi COVID-19 hingga kini sudah di atas 16.000 setiap hari.

Dalam operasional platform pemasaran SiBakul Jogja, menurut Sultan, Pemda DIY bekerja sama dengan berbagai jaringan seperti PT. Pos Indonesia dan lainnya.

Selain itu, Sultan memastikan Pemda DIY menanggung ongkos kirim produk di dalam SiBakul Jogja.

"Yang menanggung ongkos kirim dari produk ibu-ibu itu Pemda yang bayar. Jadi itu gunakanlah untuk mengembangkan usaha karena dengan harapan UMKM ini bisa naik kelas. Bisa memberikan pertumbuhan ekonomi juga bagi Yogyakarta dan lapangan kerja baru bagi warga masyarakat Jogja," kata dia.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengakui sudah banyak UMKM di DIY yang mampu memanfaatkan media sosial maupun sarana berbasis teknologi digital lain untuk memasarkan produknya.

Sebelum terjun langsung di aplikasi perdagangan elektronik konvensional, menurut dia, Pemda DIY telah menyediakan aplikasi SiBakul Jogja sebagai market hub sekaligus sarana edukasi UMKM lokal.

Hingga saat ini tidak kurang 350 ribu UMKM di DIY telah bergabung di dalam aplikasi SiBakul.
 

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024