Yogyakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta warga Daerah Istimewa Yogyakarta mewaspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah ini berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang hingga 18 Februari 2024.

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dapat memicu pohon tumbang," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono dalam keterangannya di Yogyakarta, Jumat.

Selain potensi angin kencang, Warjono juga meminta masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor akibat hujan ringan hingga sedang namun dengan durasi panjang.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, kata Warjono, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia bagian utara.

"Selain itu, terpantau adanya pola sirkulasi siklonik di barat pulau Kalimantan dan juga terdapat pertemuan angin (konvergensi) di Laut Jawa bagian timur," ujar dia.

Berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal, katanya, kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5-3,0 km berkisar antara 70-95 persen (basah), yang menyebabkan peluang hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah DIY bagian utara terutama pada saat siang sampai sore hari.

BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta merinci pada 16 Februari 2024 hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang terjadi di Kabupaten Sleman bagian utara, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian barat.

Berikutnya pada 17 Februari 2024 potensi serupa di Sleman bagian Utara, dan Kulon Progo bagian utara. Kemudian pada 18 Februari 2024 potensi terjadi di Sleman bagian utara dan Kulon Progo bagian utara.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG minta warga DIY waspadai hujan lebat disertai angin kencang

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2024