Cilacap (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap Adah Sudarsa mengatakan sebuah kapal nelayan yang membawa 10 anak buah kapal (ABK) dilaporkan hilang kontak di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, kapal nelayan yang dilaporkan hilang kontak itu memiliki nama lambung Kiat Maju Jaya-7," kata Adah Sudarsa di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu malam.
Ia mengatakan informasi mengenai hal tersebut pertama kali diterima oleh salah seorang perwakilan perusahaan kapal atas nama Dina pada hari Rabu (13/3), sekitar pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya, kata dia, kapal Kiat Maju Jaya-7 yang dinakhodai Waidin dikabarkan beriringan dengan tiga kapal lainnya untuk kembali ke Dermaga Cimiring, Cilacap, karena terjadi cuaca buruk.
Dalam hal ini, tiga kapal yang beriringan dengan Kiat Maju Jaya-7 terdiri atas Makmur Jaya-20 yang dinakhodai Sumaryo, Makin Jaya-2 yang dinakhodai Raino, dan Maju Jaya-28 yang dinakhodai Tarmuji.
Akan tetapi perjalanan keempat kapal tersebut terkendala dengan adanya badai, sehingga tiga kapal di antaranya memutuskan untuk bersandar di Dermaga Pacitan, Jawa Timur, sedangkan kapal Kiat Maju Jaya-7 hingga saat ini tidak bisa dihubungi dan belum diketahui keberadaannya.
"Kapal Kiat Maju Jaya-7 diketahui membawa 10 ABK yang terdiri atas Waidin (39) selaku nakhoda, Ahmad Mutajar (24), Angga Trio (21), Gunawan (22), Heri Setiaji (27), Ichya Umidin (23), M Ripto (25), Syarifuddin (25), Waroji (41), dan Zaenal (29). Seluruhnya merupakan warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah," kata Adah.
Terkait dengan informasi tersebut, dia mengatakan pihaknya memberangkatkan satu tim Basarnas Cilacap untuk bergabung bersama potensi search and rescue (SAR) lainnya guna melakukan pencarian terhadap kapal Kiat Maju Jaya-7 beserta anak buah kapalnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas Cilacap: Sebuah kapal nelayan hilang kontak di Samudra Hindia
"Berdasarkan informasi yang kami terima, kapal nelayan yang dilaporkan hilang kontak itu memiliki nama lambung Kiat Maju Jaya-7," kata Adah Sudarsa di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu malam.
Ia mengatakan informasi mengenai hal tersebut pertama kali diterima oleh salah seorang perwakilan perusahaan kapal atas nama Dina pada hari Rabu (13/3), sekitar pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya, kata dia, kapal Kiat Maju Jaya-7 yang dinakhodai Waidin dikabarkan beriringan dengan tiga kapal lainnya untuk kembali ke Dermaga Cimiring, Cilacap, karena terjadi cuaca buruk.
Dalam hal ini, tiga kapal yang beriringan dengan Kiat Maju Jaya-7 terdiri atas Makmur Jaya-20 yang dinakhodai Sumaryo, Makin Jaya-2 yang dinakhodai Raino, dan Maju Jaya-28 yang dinakhodai Tarmuji.
Akan tetapi perjalanan keempat kapal tersebut terkendala dengan adanya badai, sehingga tiga kapal di antaranya memutuskan untuk bersandar di Dermaga Pacitan, Jawa Timur, sedangkan kapal Kiat Maju Jaya-7 hingga saat ini tidak bisa dihubungi dan belum diketahui keberadaannya.
"Kapal Kiat Maju Jaya-7 diketahui membawa 10 ABK yang terdiri atas Waidin (39) selaku nakhoda, Ahmad Mutajar (24), Angga Trio (21), Gunawan (22), Heri Setiaji (27), Ichya Umidin (23), M Ripto (25), Syarifuddin (25), Waroji (41), dan Zaenal (29). Seluruhnya merupakan warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah," kata Adah.
Terkait dengan informasi tersebut, dia mengatakan pihaknya memberangkatkan satu tim Basarnas Cilacap untuk bergabung bersama potensi search and rescue (SAR) lainnya guna melakukan pencarian terhadap kapal Kiat Maju Jaya-7 beserta anak buah kapalnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas Cilacap: Sebuah kapal nelayan hilang kontak di Samudra Hindia