Jepara (ANTARA) - Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mengungkapkan bahwa Pesta Lomban 2024 di Perairan Laut Jepara Jawa Tengah adalah untuk mengenang nilai sejarah dan budaya di Kabupaten Jepara.

"Berdasarkan cerita, tradisi larungan bermula dari kisah penyelamatan dua pejabat Kadipaten Jepara yang berlayar ke Pulau Karimunjawa pada tahun 1855. Tiba-tiba di tengah lautan terjadi ombak besar," kata Edy Supriyanta di Jepara, Rabu.

Saat itu, katanya, perahu yang mereka tumpangi terombang-ambing karena badai. Beruntung, Ki Ronggo Mulyo dan Cik Lanang mengetahui peristiwa tersebut sehingga segera memberikan pertolongan.

Dari peristiwa tersebut, kemudian diselenggarakan syukuran dengan melarung sesaji ke laut dan menjadi acara tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat dengan nama Lomban Kupatan.

Selain itu, Lomban Kupatan tersebut juga memberikan manfaat banyak pihak, karena menjadi salah satu destinasi wisata untuk acara tahunan.

Sebelum digelar pesta lomban, digelar ziarah ke makam Cik Lanang di Pulau Kelor (Pantai Kartini) serta ke makam Mbah Ronggo, dilanjutkan dengan pelarungan sesaji sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta harapan akan rezeki yang melimpah di masa yang akan datang.

Kemudian untuk pengamanan selama tradisi larung sesaji berlangsung, sebanyak 480 personel gabungan yang terdiri atas unsur  Polri, TNI, Dishub, Satpol PP, BPBD, Basarnas, dan pemangku kepentingan lainnya diterjunkan.

"Kami juga sudah melakukan persiapan, termasuk penempatan personel pengamanan di titik strategis atau titik kumpul warga," kata Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.

 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024