Bantul (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan penyelenggaraan pendidikan harus dilakukan dengan sebaik mungkin dan berorientasi kepada masa depan.
"Pendidikan sejatinya memiliki peran sebagai fondasi dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan harus dilakukan dengan sebaik mungkin dan berorientasi kepada masa depan," kata Kepala Dikpora Bantul Nugroho Eko Setyanto dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 di Bantul, Kamis.
Menurut dia, tujuan utama yang harus menjadi orientasi dalam pendidikan, salah satunya adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan manusia menjadi semakin lebih baik.
Tujuan pendidikan itu termuat dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, yakni "Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
Nugroho mengatakan sejalan dengan tujuan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah mencanangkan salah satu misinya, yaitu misi kedua pengembangan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter dan berbudaya istimewa.
"Misi tersebut menjadi arah bagi Dinas Dikpora untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, yaitu penyelenggaraan pendidikan, kepemudaan, dan olahraga di Bantul. Selain itu, juga mendukung pencapaian Bantul sebagai kabupaten layak anak," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, capaian bidang pendidikan dan olahraga yang diraih Bantul hingga 2023, yaitu angka harapan lama sekolah telah terlampaui, dari target 15,25 terealisasi 15,67. Artinya, rata-rata anak di Bantul memiliki harapan lama sekolah sampai diploma tiga.
Kemudian, tingkat partisipasi warga usia 5-6 tahun dalam PAUD, partisipasi warga usia 7-12 dalam pendidikan dasar, partisipasi warga usia 13-15 tahun pada pendidikan menengah pertama, partisipasi warga usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan telah mencapai target 100 persen.
"Untuk prestasi yang dikumpulkan siswa-siswi, atlet, dan pemuda Kabupaten Bantul cukup membanggakan, yaitu berhasil mengumpulkan sebanyak 54 medali tingkat internasional, 270 medali tingkat nasional, dan 528 medali tingkat provinsi DIY," katanya.
Kemudian, kata dia, capaian rapor pendidikan baik di jenjang sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) mengalami peningkatan dibandingkan 2022, terutama pada kemampuan literasi dan numerasi.
"Selain itu, 100 persen satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD maupun SMP di Bantul sudah menerapkan Sekolah Ramah Anak yang mendukung pada pencapaian Bantul sebagai Kabupaten Layak Anak," katanya.
Pemkab: Penyelenggaraan pendidikan berorientasi pada masa depan
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda san Olahraga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Nugroho Eko Setyanto usai hadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 di Bantul, DIY. Kamis (2/5/2024) (ANTARA/Hery Sidik)