Jakarta (ANTARA) - Dalam pertandingan final antara petenis No.1 dan No.2 dunia, unggulan teratas Iga Swiatek mengalahkan Aryna Sabalenka 6-2, 6-3 memenangi gelar Italian Open di Roma, Sabtu (18/5) waktu setempat.
Swiatek membutuhkan waktu satu jam 29 menit untuk mengalahkan Sabalenka untuk kedelapan kalinya dalam 11 pertemuannya. Petenis Polandia itu telah berjaya di Roma dalam tiga dari empat tahun terakhir, juga merebut gelar WTA 1000 pada 2021 dan 2022.
"Saya tahu bahwa jika saya mau bekerja keras dan memiliki pola pikir yang benar, maka hal ini bisa dicapai,”"kata Swiatek, seperti disiarkan WTA, Minggu.
"Saya senang saya sangat fokus dan disiplin sepanjang turnamen untuk melakukan itu."
Perjuangan Swiatek meraih gelar tunggal WTA ke-21 dalam kariernya, dan gelar keempatnya tahun ini, menambah sejumlah statistik mencengangkannya.
Swiatek kini telah memenangi sembilan final tunggal terakhirnya. Terakhir kali ia kalah di final adalah dari Sabalenka di Madrid tahun lalu -- yang juga merupakan satu-satunya saat Sabalenka mengalahkan Swiatek dalam lima kali pertemuan mereka di final (semuanya di lapangan tanah liat).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Swiatek kalahkan Sabalenka untuk memenangi gelar Roma ketiga
Swiatek membutuhkan waktu satu jam 29 menit untuk mengalahkan Sabalenka untuk kedelapan kalinya dalam 11 pertemuannya. Petenis Polandia itu telah berjaya di Roma dalam tiga dari empat tahun terakhir, juga merebut gelar WTA 1000 pada 2021 dan 2022.
"Saya tahu bahwa jika saya mau bekerja keras dan memiliki pola pikir yang benar, maka hal ini bisa dicapai,”"kata Swiatek, seperti disiarkan WTA, Minggu.
"Saya senang saya sangat fokus dan disiplin sepanjang turnamen untuk melakukan itu."
Perjuangan Swiatek meraih gelar tunggal WTA ke-21 dalam kariernya, dan gelar keempatnya tahun ini, menambah sejumlah statistik mencengangkannya.
Swiatek kini telah memenangi sembilan final tunggal terakhirnya. Terakhir kali ia kalah di final adalah dari Sabalenka di Madrid tahun lalu -- yang juga merupakan satu-satunya saat Sabalenka mengalahkan Swiatek dalam lima kali pertemuan mereka di final (semuanya di lapangan tanah liat).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Swiatek kalahkan Sabalenka untuk memenangi gelar Roma ketiga