Bali (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilman Farid mengatakan investasi ilmu pengetahuan, riset, dan preservasi penting bagi keberlanjutan sektor pariwisata.
"Untuk mengembangkan sustainable dan quality tourism, ada syarat yang harus dipenuhi, investasinya mungkin selama ini lebih banyak ke fisik," kata Hilman Farid dalam konferensi pers World Water Forum Ke-10 di Bali, Selasa.
Misalnya, pariwisata di Bali hingga kini masih mematok tolok ukur keberhasilan pariwisata dengan mendatangkan orang dalam jumlah yang banyak, sehingga investasi fisik menjadi prioritas.
Hilman mengatakan kondisi itu berpotensi menggerus kearifan lokal dari masyarakat setempat akibat faktor perkembangan industri serta tekanan penduduk yang semakin banyak.
"Tadi dalam forum dibilang semakin sedikit anak di Bali yang mau jadi petani dan salah satunya karena prospek yang lemah. Kalau tidak diselamatkan cepat-cepat, ini akan tergerus habis," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbud: Investasi pengetahuan penting bagi kelanjutan pariwisata
"Untuk mengembangkan sustainable dan quality tourism, ada syarat yang harus dipenuhi, investasinya mungkin selama ini lebih banyak ke fisik," kata Hilman Farid dalam konferensi pers World Water Forum Ke-10 di Bali, Selasa.
Misalnya, pariwisata di Bali hingga kini masih mematok tolok ukur keberhasilan pariwisata dengan mendatangkan orang dalam jumlah yang banyak, sehingga investasi fisik menjadi prioritas.
Hilman mengatakan kondisi itu berpotensi menggerus kearifan lokal dari masyarakat setempat akibat faktor perkembangan industri serta tekanan penduduk yang semakin banyak.
"Tadi dalam forum dibilang semakin sedikit anak di Bali yang mau jadi petani dan salah satunya karena prospek yang lemah. Kalau tidak diselamatkan cepat-cepat, ini akan tergerus habis," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendikbud: Investasi pengetahuan penting bagi kelanjutan pariwisata