Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat untuk penanganan talud TPI Baron yang ambrol supaya tidak membahayakan nelayan yang mencari ikan.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi di Gunungkidul, Jumat, mengatakan tanggul penahan ombak Pantai Baron, Tanjungsari, ambrol pada Jumat (31/5).

Hal ini mengakibatkan jalur evakuasi tsunami putus dan mengancam tempat pelelangan ikan (TPI).

"Berkaitan dengan ambrolnya talud TPI Baron, DKP telah berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul untuk dapat mengambil langkah guna pembersihan material yang dapat mengganggu alur perahu nelayan maupun langkah untuk mengantisipasi longsor susulan," kata Wahid.

Ia mengatakan DKP juga menyiapkan rencana darurat operasional TPI Baron dengan mengoptimalkan bangunan/aset milik DKP Gunungkidul.

Selain itu telah diusulkan untuk renovasi atau pembangunan kembali gedung TPI berikut talud penanganannya baik melalui APBD, dana keistimewaan ataupun dana alokasi khusus (DAK) lewat Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Kami masih melakukan kajian dampak talud ambrol untuk langkah penanganan dampak talud ambrol," katanya.

Salah seorang pedagang TPI Baron Samini mengatakan, kejadian tanggul ambrol terjadi sekitar 07.30 WIB. Dirinya mengaku kaget, karena dirinya tidak menyangka bangunan itu akan ambrol jatuh ke muara sungai bawah tanah di Pantai Baron.

"Terdengar ledakan 'tor'. Jatuhnya pelan," kata Samini.

Mendengar suara tersebut, lanjut Samini, dirinya langsung meminta tolong warga, agar mengevakuasi pompa air yang berada di atas talud.

"Tadi saya berteriak minta tolong," kata dia.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono mengatakan talud yang ambrol sekitar panjang 20 meter, mengancam bangunan TPI.

Petugas BPBD Gunungkidul sudah memasang garis pembatas agar warga berhati-hati saat di lokasi.

"Upaya kami menghitung kerusakan, dan memasang garis pengaman. Meminimalkan warga melintas," kata dia.


 

Pewarta : Sutarmi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024