Bantul (ANTARA) - Polri melalui Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka lahan pertanian baru di tepi Sungai Progo wilayah Pedukuhan Ngentak, Kelurahan Poncosari, Kabupaten Bantul, DIY, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan masyarakat.

"Kegiatan tanam padi pada hari ini diawali oleh inisiatif Polri untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Bantul," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih usai melakukan tanam padi bersama Kapolres Bantul AKBP Michael R Risakotta di Ngentak, Bantul, Rabu.

Menurut dia, lahan tidak produktif di tepi Sungai Progo atau yang disebut tanah Wedi Kengser seluas 7,2 hektare di wilayah pesisir selatan Bantul tersebut akan ditanami padi varietas Inpari 32, salah satu benih kualitas unggul.

"Padi varietas Inpari 32 itu diproyeksikan mempunyai produktivitas panen rata rata sebesar 8,8 ton gabah kering panen per hektare. Ini pasti akan mendukung kesejahteraan petani terutama di wilayah Ngentak Poncosari," katanya.

Terlebih kata Bupati, di dalam produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bantul menyebutkan bahwa sektor pertanian menempati rangking kedua setelah sektor industri.

"Jadi, sektor industri, pertanian dan pariwisata itu mempunyai kontribusi terhadap total produksi Kabupaten Bantul," katanya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, setelah Polri melakukan inisiasi dan membuka lahan pertanian baru di lahan tidak produktif, Pemkab Bantul juga berkolaborasi dengan membantu mesin penyedot air atau pompa, dan juga pupuk baik urea, ponska dan organik.

"Kemudian benih padi yang mencukupi untuk lahan seluas 7,2 hektare, yang kita proyeksikan selama 110 hari akan panen. Jadi, produksinya nanti tinggal mengalikan 8,8 ton dikali 7,2 hektare, itu hasil yang kita harapkan nantinya," katanya.

Sementara itu, Kapolres Bantul AKBP Michael R Risakotta mengatakan, kegiatan ini adalah MoU atau kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan Polri. Dan salah satu instruksi dari Kapolri dalam mendukung ketahanan pangan, Polri membantu membukakan lahan yang kurang produktif.

"Seperti yang kita ketahui di sini ada Wedi Kengser, sesuai arahan Pak Bupati kita melaksanakan pengecekan dulu subur atau tidak, karena tidak semua lahan Wedi Kengser itu subur. Kebetulan ada 7,2 hektare yang subur," katanya.

 


Pewarta : Hery Sidik
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024