Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut) bersama Satgas Penanganan Erupsi Gunung Ibu terus membantu sebanyak 2.053 jiwa yang masih berada di areal pengungsian disediakan pemkab setempat.
Kabid Kadaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Halbar, Sofyan Aswad dihubungi ANTARA, Kamis, mengatakan, BPBD bersama tim Satgas terus memberikan pelayanan ke warga korban erupsi Gunung Ibu yang berada di sejumlah titik.
Menurut dia, saat ini, ada tiga desa sebagai lokasi pengungsian yakni Tongute Ternate Asal, Gam Ici dan Tongute Sungi dan gedung sekolah di Desa Soana Masungi serta ada dua lokasi pengungsian Bosala dan Tolabid berada di perbatasan antara Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Utara.
"Para pengungsi yang hingga saat ini terdata sejumlah 2.053 jiwa tersebut merasa berterimakasih kepada TNI dan semua pihak yang telah membantu mereka, meskipun ada beberapa masyarakat yang jatuh sakit karena Ispa namun tim medis dengan sigap menangani," katanya.
Seperti diketahui, status tanggap darurat sendiri diperpanjang hingga pertengahan Juni mendatang, dimulai 31 Mei hingga tanggal 13 Juni 2024, sehingga warga telah diimbau untuk tidak beraktivitas pada radius 4 kilometer dari arah utara pembukaan kawah.
Bahkan, saat ini tim Satgas menyediakan 6.000 porsi masakan untuk para pengungsi untuk makan pagi, siang, dan malam sehingga aktivitas masak tidak pernah berhenti karena setiap masak 2.000 porsi setelah didistribusikan kita bersiap lagi untuk masak untuk waktu makan berikutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 2.053 jiwa korban erupsi Gunung Ibu masih di pengungsian
Kabid Kadaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Halbar, Sofyan Aswad dihubungi ANTARA, Kamis, mengatakan, BPBD bersama tim Satgas terus memberikan pelayanan ke warga korban erupsi Gunung Ibu yang berada di sejumlah titik.
Menurut dia, saat ini, ada tiga desa sebagai lokasi pengungsian yakni Tongute Ternate Asal, Gam Ici dan Tongute Sungi dan gedung sekolah di Desa Soana Masungi serta ada dua lokasi pengungsian Bosala dan Tolabid berada di perbatasan antara Kabupaten Halmahera Barat dan Halmahera Utara.
"Para pengungsi yang hingga saat ini terdata sejumlah 2.053 jiwa tersebut merasa berterimakasih kepada TNI dan semua pihak yang telah membantu mereka, meskipun ada beberapa masyarakat yang jatuh sakit karena Ispa namun tim medis dengan sigap menangani," katanya.
Seperti diketahui, status tanggap darurat sendiri diperpanjang hingga pertengahan Juni mendatang, dimulai 31 Mei hingga tanggal 13 Juni 2024, sehingga warga telah diimbau untuk tidak beraktivitas pada radius 4 kilometer dari arah utara pembukaan kawah.
Bahkan, saat ini tim Satgas menyediakan 6.000 porsi masakan untuk para pengungsi untuk makan pagi, siang, dan malam sehingga aktivitas masak tidak pernah berhenti karena setiap masak 2.000 porsi setelah didistribusikan kita bersiap lagi untuk masak untuk waktu makan berikutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 2.053 jiwa korban erupsi Gunung Ibu masih di pengungsian