Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun anggaran 2025 mengalokasikan dana sebesar Rp19,5 miliar untuk kegiatan program padat karya infrastruktur.
"Untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025, kita ada program padat karya sebanyak 195 paket, dengan total anggaran sebesar Rp19,5 miliar," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Rumiyati di Bantul, Selasa.
Menurut dia, sebanyak 195 paket padat karya infrastruktur yang tersebar di 17 kecamatan se-Bantul tersebut, untuk tiap lokasi dianggarkan sebesar Rp100 juta, sehingga total kebutuhan anggaran sebesar Rp19,5 miliar.
"Untuk identifikasi lokasi sudah sejak awal Januari dan belum selesai, jadi kita belum mengetahui yang pekerjaan fisiknya berupa corblok berapa, talud berapa, dan drainase berapa," katanya.
Menurut dia, jenis pekerjaan fisik padat karya yang menyerap atau mempekerjakan tenaga kerja lokal masyarakat sekitar akan diketahui setelah tahapan identifikasi selesai dalam waktu dekat.
"Setelah tahapan identifikasi, tahapan selanjutnya adalah sosialisasi kepada kelompok dan kemudian distribusi material ke lokasi padat karya. Rencananya pekerjaan fisiknya secara serentak dimulai pada pertengahan Februari 2025," katanya.
Rumiyati mengatakan kegiatan padat karya merupakan program tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, dalam rangka membantu masyarakat mendapat pekerjaan sementara, dengan sasaran masyarakat pengangguran dan setengah pengangguran.
"Untuk tahun 2025, paketnya sebanyak 195 lokasi, hal ini beda dengan tahun anggaran 2024, sebanyak 616 paket program padat karya, karena ini masih dalam anggaran APBD Murni," katanya.