Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat jumlah hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha 1445 H sebanyak 3.906 ekor yang tersebar di 88 kalurahan/kelurahan di wilayah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan 3.906 ekor yang dipotong, terdiri dari sapi 1.472 ekor, kambing 1.508 ekor, dan domba 926 ekor.
"Jumlah ini dilaporkan oleh tim pemantau yang diterjunkan ke seluruh titik penyembelihan di seluruh kapanewon," kata Drajad.
Ia mengatakan pihaknya juga menerima laporan adanya temuan cacing hati dari hewan kurban. Menurut data yang masuk, ada sebanyak 208 kasus cacing hati yang ditemukan.
Ratusan kasus tersebut ditemukan dari 599 titik penyembelihan hewan kurban yang terpantau. Adapun kasus cacing hati paling banyak ditemukan pada hewan kurban jenis sapi.
"Kami terus memantau pelaksanaan penyembelihan hewan kurban Idul Adha. Selain proses penyembelihan, kualitas daging dari hewan kurban juga dimonitor," katanya.
Menurut Drajat, bagian hati hewan kurban yang terkontaminasi cacing hati harus langsung dimusnahkan. Meski begitu, temuan cacing hati tidak berpengaruh langsung pada daging hewan kurban.
"Kalau dagingnya tetap aman dikonsumsi asalkan dimasak hingga matang," katanya.
Drajad mengatakan, penyembelihan hewan kurban berlangsung selama tiga hari terhitung sejak hari pertama Idul Adha, Senin (17/6). Selama masa tersebut, DPP Kulon Progo akan terus melakukan pemantauan.
"Pendataan terus kami berdasarkan laporan dari tiap kapanewon," katanya.
Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo Wahib Jamil mengatakan Kemenag Kulon Progo turut memantau pelaksanaan kurban Idul Adha. Pemantauan dilakukan oleh para penyuluh di tiap kapanewon.
Ia mengatakan, penyembelihan hewan kurban paling banyak dilakukan di hari pertama. Penyembelihan sesuai dengan syariat Islam serta memperhatikan kualitas daging kurban.
"Sejauh ini pelaksanaan kurban berjalan baik dan lancar, tidak ada kendala berarti," kata Wahib.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Drajad Purbadi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan 3.906 ekor yang dipotong, terdiri dari sapi 1.472 ekor, kambing 1.508 ekor, dan domba 926 ekor.
"Jumlah ini dilaporkan oleh tim pemantau yang diterjunkan ke seluruh titik penyembelihan di seluruh kapanewon," kata Drajad.
Ia mengatakan pihaknya juga menerima laporan adanya temuan cacing hati dari hewan kurban. Menurut data yang masuk, ada sebanyak 208 kasus cacing hati yang ditemukan.
Ratusan kasus tersebut ditemukan dari 599 titik penyembelihan hewan kurban yang terpantau. Adapun kasus cacing hati paling banyak ditemukan pada hewan kurban jenis sapi.
"Kami terus memantau pelaksanaan penyembelihan hewan kurban Idul Adha. Selain proses penyembelihan, kualitas daging dari hewan kurban juga dimonitor," katanya.
Menurut Drajat, bagian hati hewan kurban yang terkontaminasi cacing hati harus langsung dimusnahkan. Meski begitu, temuan cacing hati tidak berpengaruh langsung pada daging hewan kurban.
"Kalau dagingnya tetap aman dikonsumsi asalkan dimasak hingga matang," katanya.
Drajad mengatakan, penyembelihan hewan kurban berlangsung selama tiga hari terhitung sejak hari pertama Idul Adha, Senin (17/6). Selama masa tersebut, DPP Kulon Progo akan terus melakukan pemantauan.
"Pendataan terus kami berdasarkan laporan dari tiap kapanewon," katanya.
Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo Wahib Jamil mengatakan Kemenag Kulon Progo turut memantau pelaksanaan kurban Idul Adha. Pemantauan dilakukan oleh para penyuluh di tiap kapanewon.
Ia mengatakan, penyembelihan hewan kurban paling banyak dilakukan di hari pertama. Penyembelihan sesuai dengan syariat Islam serta memperhatikan kualitas daging kurban.
"Sejauh ini pelaksanaan kurban berjalan baik dan lancar, tidak ada kendala berarti," kata Wahib.