Tanjung Pinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menargetkan Festival Raja Ali Haji yang kali ini digelar untuk menyambut persinggahan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 di Pulau Penyengat pada 5-7 Juli, dapat menjadi agenda rutin tahunan.
Kepala Dinas Kebudayaan Kepulauan Riau Juramadi Esram dalam pembukaan Festival Raja Ali Haji di Balai Adat Indera Perkasa Pulau Penyengat Tanjung Pinang Kepulauan Riau Jumat malam
mengatakan, Festival Raja Ali Haji menjadi kegiatan pertama berkaitan dengan Raja Ali Haji setelah 28 tahun lamanya.
"Kalau tidak salah tahun 1996 pernah juga diadakan simposium Raja Ali Haji, tahun ini kami laksanakan kembali dan Insya Allah Festival Raja Ali Haji ini akan kami lakukan setiap tahun," katanya.
Juramadi menekankan bahwa rencana itu sejalan dengan upaya Pemprov Kepri untuk senantiasa membangkitkan semangat peninggalan Raja Ali Haji.
Pasalnya dalam banyak seminar telah disepakati bahwa bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu, khususnya Melayu Riau yang tata bahasanya disusun oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat.
Rombongan Laskar Rempah MBJR 2024 pada Jumat siang juga sempat diajak mengikuti Haul Raja Ali Haji yang menurut sejumlah catatan meninggal di Pulau Penyengat pada medio 1870-1873.
"Artinya sudah 150 tahun sejak Raja Ali Haji meninggal, tapi umur beliau masih panjang berlanjut karena karya-karyanya masih terus kita pelajari," kata Juramadi.
Ia menekankan kembali Festival Raja Ali Haji dapat membangkitkan semangat bukan hanya bagi para ahli waris tokoh asal Pulau Penyengat itu, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia, mengingat Raja Ali Haji sejak 2004 telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Salah satu rangkaian acara dalam Festival Raja Ali Haji akan dilakukan Simposium Budaya Menyulam Silam Sejarah Jalur Rempah dan Ketokohan Raja Ali Haji yang menghadirkan dua pembicara asal Malaysia, yakni Prof Madya Dr Norazimah dan Dato' Dr R.A. Hufaizah Hashim.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepri targetkan Festival Raja Ali Haji jadi agenda tahunan
Kepala Dinas Kebudayaan Kepulauan Riau Juramadi Esram dalam pembukaan Festival Raja Ali Haji di Balai Adat Indera Perkasa Pulau Penyengat Tanjung Pinang Kepulauan Riau Jumat malam
mengatakan, Festival Raja Ali Haji menjadi kegiatan pertama berkaitan dengan Raja Ali Haji setelah 28 tahun lamanya.
"Kalau tidak salah tahun 1996 pernah juga diadakan simposium Raja Ali Haji, tahun ini kami laksanakan kembali dan Insya Allah Festival Raja Ali Haji ini akan kami lakukan setiap tahun," katanya.
Juramadi menekankan bahwa rencana itu sejalan dengan upaya Pemprov Kepri untuk senantiasa membangkitkan semangat peninggalan Raja Ali Haji.
Pasalnya dalam banyak seminar telah disepakati bahwa bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu, khususnya Melayu Riau yang tata bahasanya disusun oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat.
Rombongan Laskar Rempah MBJR 2024 pada Jumat siang juga sempat diajak mengikuti Haul Raja Ali Haji yang menurut sejumlah catatan meninggal di Pulau Penyengat pada medio 1870-1873.
"Artinya sudah 150 tahun sejak Raja Ali Haji meninggal, tapi umur beliau masih panjang berlanjut karena karya-karyanya masih terus kita pelajari," kata Juramadi.
Ia menekankan kembali Festival Raja Ali Haji dapat membangkitkan semangat bukan hanya bagi para ahli waris tokoh asal Pulau Penyengat itu, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia, mengingat Raja Ali Haji sejak 2004 telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Salah satu rangkaian acara dalam Festival Raja Ali Haji akan dilakukan Simposium Budaya Menyulam Silam Sejarah Jalur Rempah dan Ketokohan Raja Ali Haji yang menghadirkan dua pembicara asal Malaysia, yakni Prof Madya Dr Norazimah dan Dato' Dr R.A. Hufaizah Hashim.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepri targetkan Festival Raja Ali Haji jadi agenda tahunan