Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meminta semua pihak tidak saling menyalahkan terkait tragedi jatuhnya helikopter wisata di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali pada Jumat (19/7) sembari menunggu hasil investigasi.
"Tentunya kita prihatin, tapi juga kita bersyukur bahwa tidak ada korban. Tapi, ini tentunya hal yang perlu ditindaklanjuti, diinvestigasi, dan kita tidak boleh langsung saling menyalahkan. Kita tunggu hasil investigasinya," kata Sandiaga di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.
Sandiaga mengaku sempat mendapat tawaran hingga hampir menjadwalkan menaiki helikopter wisata tersebut.
"Sepertinya helinya sudah melalui proses sertifikasi dan helinya itu layak terbang. Tentunya juga dikomandoi oleh tim yang mumpuni, tapi kita tunggu hasil dari investigasi," ujar dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut helikopter tersebut merupakan salah satu layanan wisata di Bali untuk melihat keindahan pemandangan Pulau Dewata dari ketinggian.
"Kita jangan 'suudzon' (berburuk sangka), kita tunggu hasil dari investigasi. Mudah-mudahan nanti bisa memberikan input penyelenggaraan kegiatan wisata yang menggunakan heli atau fasilitas lainnya," kata dia.
Setelah hasil investigasi muncul, dia berharap segera dilakukan langkah-langkah perbaikan untuk menegaskan kembali bahwa pariwisata di Indonesia adalah pariwisata yang aman dan nyaman.
"Yang ingin saya pastikan, bahwa pariwisata di Indonesia adalah pariwisata yang aman, pariwisata yang nyaman, dan aspek keamanan dan keselamatan itu adalah prioritas pariwisata di Indonesia," ujar Sandiaga.
Sebelumnya, Pusat komando operasi Basarnas di Jakarta menerima laporan bahwa satu unit helikopter dengan nomor penerbangan PK-WSP dilaporkan jatuh (crash landing) di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, pada Jumat (19/7) pukul 15.27 Wita.
Helikopter dari operator "Bali Heli Tour" tersebut jatuh di antara tebing batu tinggi hingga bagian ekornya putus dan bagian depan hancur menghantam tebing.
Peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah heli lepas landas, pada pukul 14.33 Wita dari landasan heli Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Adapun korban dari helikopter jatuh tersebut berjumlah lima orang terdiri dari empat laki-laki dan perempuan, antara lain Dedi Kurnia yang merupakan pilot Bali Heli Tour dan Oki selaku kru penerbangan.
Tiga korban lainnya adalah penumpang dengan identitas Eloira Decti Paskilah dari Indonesia, serta Russel James Harris dan Chriestope Pierre Marrot Castellat yang merupakan WNA Australia.
Seluruh korban bisa dievakuasi dalam kondisi selamat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf: Tunggu hasil investigasi helikopter jatuh di Bali
"Tentunya kita prihatin, tapi juga kita bersyukur bahwa tidak ada korban. Tapi, ini tentunya hal yang perlu ditindaklanjuti, diinvestigasi, dan kita tidak boleh langsung saling menyalahkan. Kita tunggu hasil investigasinya," kata Sandiaga di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.
Sandiaga mengaku sempat mendapat tawaran hingga hampir menjadwalkan menaiki helikopter wisata tersebut.
"Sepertinya helinya sudah melalui proses sertifikasi dan helinya itu layak terbang. Tentunya juga dikomandoi oleh tim yang mumpuni, tapi kita tunggu hasil dari investigasi," ujar dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut helikopter tersebut merupakan salah satu layanan wisata di Bali untuk melihat keindahan pemandangan Pulau Dewata dari ketinggian.
"Kita jangan 'suudzon' (berburuk sangka), kita tunggu hasil dari investigasi. Mudah-mudahan nanti bisa memberikan input penyelenggaraan kegiatan wisata yang menggunakan heli atau fasilitas lainnya," kata dia.
Setelah hasil investigasi muncul, dia berharap segera dilakukan langkah-langkah perbaikan untuk menegaskan kembali bahwa pariwisata di Indonesia adalah pariwisata yang aman dan nyaman.
"Yang ingin saya pastikan, bahwa pariwisata di Indonesia adalah pariwisata yang aman, pariwisata yang nyaman, dan aspek keamanan dan keselamatan itu adalah prioritas pariwisata di Indonesia," ujar Sandiaga.
Sebelumnya, Pusat komando operasi Basarnas di Jakarta menerima laporan bahwa satu unit helikopter dengan nomor penerbangan PK-WSP dilaporkan jatuh (crash landing) di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, pada Jumat (19/7) pukul 15.27 Wita.
Helikopter dari operator "Bali Heli Tour" tersebut jatuh di antara tebing batu tinggi hingga bagian ekornya putus dan bagian depan hancur menghantam tebing.
Peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah heli lepas landas, pada pukul 14.33 Wita dari landasan heli Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Adapun korban dari helikopter jatuh tersebut berjumlah lima orang terdiri dari empat laki-laki dan perempuan, antara lain Dedi Kurnia yang merupakan pilot Bali Heli Tour dan Oki selaku kru penerbangan.
Tiga korban lainnya adalah penumpang dengan identitas Eloira Decti Paskilah dari Indonesia, serta Russel James Harris dan Chriestope Pierre Marrot Castellat yang merupakan WNA Australia.
Seluruh korban bisa dievakuasi dalam kondisi selamat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf: Tunggu hasil investigasi helikopter jatuh di Bali