Yogyakarta (ANTARA) - Penerima (awardee) beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Angkatan Persiapan Keberangkatan (PK) 235 menggelar proyek sosial berupa bersih sungai dan pelatihan (workshop) daur ulang sampah plastik di Kawasan bantaran Sungai Winongo, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Minggu.
Aksi sosial ini merupakan bagian dari inisiatif "Navigasi Hijau Layantara" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perairan dan memberdayakan perempuan dalam pengolahan sampah plastik.
Kegiatan dimulai dengan pembersihan sungai oleh perwakilan awardee PK-235. Sekitar 50 awardee PK-235 turun ke sungai dan mengambil sampah-sampah yang tersangkut di sepanjang aliran sungai.
Pembersihan sungai dilakukan di dua titik yang berada di empat RT, yakni RT 48, 49, 50, dan 51. Awardee PK-235 membersihkan sungai dan area pemukiman warga.
Setelah bersih sungai, peserta PK-235 mengadakan pelatihan atau workshop daur ulang sampah plastik di Joglo Ijo, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sejumlah 18 orang.
Dalam workshop ini, peserta dibimbing untuk membuat berbagai produk daur ulang, seperti tempat pensil, bros gliter, bros tutup botol, dan lampion. Setiap peserta aktif mengikuti tutorial yang dipandu oleh narasumber.
Ida Ariastuti, Ketua Bank Sampah Surolaras, hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. Ia mengaku senang bisa berbagi pengetahuan terkait daur ulang sampah plastik dengan masyarakat di sekitar Sungai Winongo. Ia berharap, peserta dapat mengembangkan produk daur ulang yang telah dibuat.
"Semoga dari hasilnya ini bisa dimanfaatkan dan bisa dikembangkan. Mungkin bisa ke UMKM, ke event-event tertentu kan bisa," ujar Ida Ariastuti.
Ketua RW 11 Pakuncen Edy Rifantoro mengucapkan terima kasih kepada awardee PK-235 yang telah menggelar workshop daur ulang sampah plastik sehingga sampah dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat.
Ia menyebutkan, kegiatan ini bertepatan dengan persiapan Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, di mana pihaknya juga tengah mendekorasi.
"Kegiatan ini betul-betul menjadi surprise (kejutan) buat kami. Luar biasa. Saat ini kita sedang mempersiapkan bersih-bersih dan lomba untuk semarak 17-an (17 Agustus). Kebetulan ini ada pelatihan pernik-pernik," katanya.
Kepala Divisi Social Project PK-235, Andi Abdurrahman Asy'ari mengatakan bahwa proyek sosial di Sungai Winongo ini merupakan bentuk pengabdian yang dilakukan oleh anggota PK-235.
"Sebagai awardee LPDP tanggung jawab utamanya adalah pengabdian. Social Project hari ini merupakan langkah pengabdian yang pertama kali dilakukan oleh Awardee LPDP PK angkatan 235 secara serentak," ucap Andi.
Sebagai informasi, Sungai Winongo di Yogyakarta mengalami pencemaran mikroplastik yang mengkhawatirkan, dengan sekitar 2.123 partikel mikroplastik per kilogram sedimen.
Kondisi ini mendorong penyelenggaraan workshop sebagai langkah konkret dalam mengurangi sampah plastic di perairan dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar sungai.
Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan memiliki keterampilan untuk mengolah sampah plastik menjadi barang yang bernilai guna sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian setempat.
Aksi sosial ini merupakan bagian dari inisiatif "Navigasi Hijau Layantara" yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perairan dan memberdayakan perempuan dalam pengolahan sampah plastik.
Kegiatan dimulai dengan pembersihan sungai oleh perwakilan awardee PK-235. Sekitar 50 awardee PK-235 turun ke sungai dan mengambil sampah-sampah yang tersangkut di sepanjang aliran sungai.
Pembersihan sungai dilakukan di dua titik yang berada di empat RT, yakni RT 48, 49, 50, dan 51. Awardee PK-235 membersihkan sungai dan area pemukiman warga.
Setelah bersih sungai, peserta PK-235 mengadakan pelatihan atau workshop daur ulang sampah plastik di Joglo Ijo, Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sejumlah 18 orang.
Dalam workshop ini, peserta dibimbing untuk membuat berbagai produk daur ulang, seperti tempat pensil, bros gliter, bros tutup botol, dan lampion. Setiap peserta aktif mengikuti tutorial yang dipandu oleh narasumber.
Ida Ariastuti, Ketua Bank Sampah Surolaras, hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. Ia mengaku senang bisa berbagi pengetahuan terkait daur ulang sampah plastik dengan masyarakat di sekitar Sungai Winongo. Ia berharap, peserta dapat mengembangkan produk daur ulang yang telah dibuat.
"Semoga dari hasilnya ini bisa dimanfaatkan dan bisa dikembangkan. Mungkin bisa ke UMKM, ke event-event tertentu kan bisa," ujar Ida Ariastuti.
Ketua RW 11 Pakuncen Edy Rifantoro mengucapkan terima kasih kepada awardee PK-235 yang telah menggelar workshop daur ulang sampah plastik sehingga sampah dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat.
Ia menyebutkan, kegiatan ini bertepatan dengan persiapan Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, di mana pihaknya juga tengah mendekorasi.
"Kegiatan ini betul-betul menjadi surprise (kejutan) buat kami. Luar biasa. Saat ini kita sedang mempersiapkan bersih-bersih dan lomba untuk semarak 17-an (17 Agustus). Kebetulan ini ada pelatihan pernik-pernik," katanya.
Kepala Divisi Social Project PK-235, Andi Abdurrahman Asy'ari mengatakan bahwa proyek sosial di Sungai Winongo ini merupakan bentuk pengabdian yang dilakukan oleh anggota PK-235.
"Sebagai awardee LPDP tanggung jawab utamanya adalah pengabdian. Social Project hari ini merupakan langkah pengabdian yang pertama kali dilakukan oleh Awardee LPDP PK angkatan 235 secara serentak," ucap Andi.
Sebagai informasi, Sungai Winongo di Yogyakarta mengalami pencemaran mikroplastik yang mengkhawatirkan, dengan sekitar 2.123 partikel mikroplastik per kilogram sedimen.
Kondisi ini mendorong penyelenggaraan workshop sebagai langkah konkret dalam mengurangi sampah plastic di perairan dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar sungai.
Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan memiliki keterampilan untuk mengolah sampah plastik menjadi barang yang bernilai guna sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian setempat.