Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pendampingan proses produksi industri kecil dan menengah sebagai salah satu solusi menangani permasalahan usaha di wilayah ini melalui program "Coaching On The Spot" atau kunjungan ke lokasi produksi IKM.
Kepala Bidang Perindustrian Disdagin Kulon Progo Ade Wahyudiyanto di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Coaching On The Spot merupakan salah satu sarana berdiskusi langsung antara pelaku usaha dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian mengenai kendala yang dihadapi baik dari proses pra produksi sampai dengan pasca produksi.
"Melalui Coaching On The Spot ini berbagai kendala yang dihadapi industri kecil dan menengah (IKM), langsung mendapatkan saran dan masukan yang tepat untuk kemudian menjadi perbaikan bagi para IKM dalam menjalankan usaha industri mereka," kata Ade.
Ia mengatakan metode yang dilakukan Disdagin dalam pendampingan kepada pelaku IKM ini bersifat komprehensif, artinya setiap IKM mendapatkan pendampingan secara menyeluruh dari mulai proses praproduksi, produksi hingga pascaproduksi sehingga dari kualitas produk hingga kemasan produk tertangani semua.
Ada aspek ketuntasan dalam penanganannya. Semua akan melihat sebelum dan sesudah, ketika telah selesai dilakukan pendampingan selama kurun waktu satu tahun.
"Memang pendampingan ini dilakukan lebih lama tetapi hasilnya akan dirasakan oleh pelaku IKM itu sendiri," katanya.
Pada sesi kunjungan lapangan saat ini, lanjut Ade, Dinas Perdagangan dan Perindustrian menggandeng pihak dari Diaspora Jerman yang ahli dalam hal industri pengolahan makanan.
Tenaga Ahli dari Diaspora Jerman ini secara detil mencermati seluk beluk usaha yang dilakukan pelaku usaha yang dikunjungi untuk mendapatkan informasi berbagai hal terkait proses produksi dan peningkatan kualitas produksi, sehingga bisa ditemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha.
Sasaran kunjungan yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian kali ini adalah peserta pelatihan Scale Up Industry tahun 2024.
"Fasilitas Coahing On The Spot ini dirasakan sangat bermanfaat bagi IKM. Salah satu yang dirasakan adalah dalam kendala mengolah keripik pisang dan bahan baku pisang yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal," katanya.
Pemilik Usaha IKM Ranum Patmini mengatakan bahwa dalam Coaching On The Spot ini IKM Ranum mendapatkan solusi dari kendala yang dihadapi, yakni pengolahan bahan baku pisang yang sudah tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku keripik menjadi olahan makanan lain.
Selain mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi, IKM juga mendapatkan resep-resep khusus dalam pengolahan bahan saat berproduksi, strategi rasa dari setiap olahan pisang, hingga pemasaran produknya.
"Adanya Coaching On The Spot ini solusi yang diberikan untuk IKM lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi IKM kami," katanya.
Kepala Bidang Perindustrian Disdagin Kulon Progo Ade Wahyudiyanto di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Coaching On The Spot merupakan salah satu sarana berdiskusi langsung antara pelaku usaha dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian mengenai kendala yang dihadapi baik dari proses pra produksi sampai dengan pasca produksi.
"Melalui Coaching On The Spot ini berbagai kendala yang dihadapi industri kecil dan menengah (IKM), langsung mendapatkan saran dan masukan yang tepat untuk kemudian menjadi perbaikan bagi para IKM dalam menjalankan usaha industri mereka," kata Ade.
Ia mengatakan metode yang dilakukan Disdagin dalam pendampingan kepada pelaku IKM ini bersifat komprehensif, artinya setiap IKM mendapatkan pendampingan secara menyeluruh dari mulai proses praproduksi, produksi hingga pascaproduksi sehingga dari kualitas produk hingga kemasan produk tertangani semua.
Ada aspek ketuntasan dalam penanganannya. Semua akan melihat sebelum dan sesudah, ketika telah selesai dilakukan pendampingan selama kurun waktu satu tahun.
"Memang pendampingan ini dilakukan lebih lama tetapi hasilnya akan dirasakan oleh pelaku IKM itu sendiri," katanya.
Pada sesi kunjungan lapangan saat ini, lanjut Ade, Dinas Perdagangan dan Perindustrian menggandeng pihak dari Diaspora Jerman yang ahli dalam hal industri pengolahan makanan.
Tenaga Ahli dari Diaspora Jerman ini secara detil mencermati seluk beluk usaha yang dilakukan pelaku usaha yang dikunjungi untuk mendapatkan informasi berbagai hal terkait proses produksi dan peningkatan kualitas produksi, sehingga bisa ditemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha.
Sasaran kunjungan yang dilakukan Dinas Perdagangan dan Perindustrian kali ini adalah peserta pelatihan Scale Up Industry tahun 2024.
"Fasilitas Coahing On The Spot ini dirasakan sangat bermanfaat bagi IKM. Salah satu yang dirasakan adalah dalam kendala mengolah keripik pisang dan bahan baku pisang yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal," katanya.
Pemilik Usaha IKM Ranum Patmini mengatakan bahwa dalam Coaching On The Spot ini IKM Ranum mendapatkan solusi dari kendala yang dihadapi, yakni pengolahan bahan baku pisang yang sudah tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku keripik menjadi olahan makanan lain.
Selain mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi, IKM juga mendapatkan resep-resep khusus dalam pengolahan bahan saat berproduksi, strategi rasa dari setiap olahan pisang, hingga pemasaran produknya.
"Adanya Coaching On The Spot ini solusi yang diberikan untuk IKM lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi IKM kami," katanya.