Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu, yang diharapkan memperkuat ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di tanah air.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya resmikan pabrik anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia," kata Presiden dalam sambutannya saat peresmian pabrik tersebut dipantau daring dari Jakarta, Rabu.
Kepala Negara menghargai kecepatan pembangunan pabrik tahap pertama di KEK Kendal tersebut dalam waktu 10 bulan pascapenandatanganan perjanjian kerja sama di Beijing, China, Oktober 2023.
"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan (perjanjian kerja sama) di Beijing (China) tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini yang namanya kecepatan dan bolak balik saya sampaikan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita sekarang sudah menjadi negara yang cepat," ujar Presiden.
Presiden mengungkapkan bahwa untuk bahan anoda baterai tersebut memang sebagian masih diimpor berupa natural graphite. Sedangkan untuk artificial graphite diambil dari kilang Pertamina.
"Pabrik bahan anoda baterai ini, ini sebagian memang barangnya kita impor yang untuk natural graphite diimpor dari Afrika. Untuk yang artificial graphite diambil dari kilang Pertamina di Riau untuk dijadikan bahan anoda baterai," ungkap Presiden.
Sementara untuk litium, jelas Presiden, Indonesia juga masih mengimpor dari Australia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Pabrik anoda baterai litium KEK Kendal perkuat ekosistem EV
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya resmikan pabrik anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia," kata Presiden dalam sambutannya saat peresmian pabrik tersebut dipantau daring dari Jakarta, Rabu.
Kepala Negara menghargai kecepatan pembangunan pabrik tahap pertama di KEK Kendal tersebut dalam waktu 10 bulan pascapenandatanganan perjanjian kerja sama di Beijing, China, Oktober 2023.
"Saya sangat menghargai kecepatan pembangunan pabrik ini, baru 10 bulan yang lalu kita tanda tangan (perjanjian kerja sama) di Beijing (China) tahu-tahu pabriknya sudah jadi. Ini yang namanya kecepatan dan bolak balik saya sampaikan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita sekarang sudah menjadi negara yang cepat," ujar Presiden.
Presiden mengungkapkan bahwa untuk bahan anoda baterai tersebut memang sebagian masih diimpor berupa natural graphite. Sedangkan untuk artificial graphite diambil dari kilang Pertamina.
"Pabrik bahan anoda baterai ini, ini sebagian memang barangnya kita impor yang untuk natural graphite diimpor dari Afrika. Untuk yang artificial graphite diambil dari kilang Pertamina di Riau untuk dijadikan bahan anoda baterai," ungkap Presiden.
Sementara untuk litium, jelas Presiden, Indonesia juga masih mengimpor dari Australia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Pabrik anoda baterai litium KEK Kendal perkuat ekosistem EV