Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatur kembali wisata helikopter di Bali untuk memastikan tidak mengganggu budaya bermain layang-layang.
"Kita harus mengikuti tren terkini, beradaptasi, dan nanti akan kami lakukan penyesuaian agar tidak mengganggu budaya masyarakat Bali atau hobi banyak penduduk," kata dia di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Sandiaga mengingatkan bahwa Bali menawarkan pariwisata budaya dan layang-layang adalah kearifan lokal yang merupakan bagian dari adat istiadat dan budaya yang melegenda.
Bahkan, Menparekraf menekankan bahwa permainan layang-layang bagian dari pariwisata karena sudah memiliki festival yang didukung kementeriannya.
"Kami akan koordinasi wilayah-wilayah mana yang bisa jadi spot-spot menggunakan wisata helikopter yang banyak peminatnya," ujarnya.
"Kita punya festival layang-layang yang juga kami dukung, nanti kami atur sama seperti di Wonosobo dengan balon udaranya yang sempat mengganggu penerbangan, juga nanti kami tata bersama teman-teman Kementerian Perhubungan," tambahnya.
Menparekraf mengatakan aturan mengenai lokasi-lokasi wisata helikopter sudah ada, sehingga yang ditekankan nanti adalah pemantauan dan kepatuhannya.
Penegasan soal wisata helikopter itu dilakukan buntut dari sejumlah kejadian tali layang-layang melilit baling-baling helikopter yang terbang rendah di kawasan wisata.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf atur wisata helikopter tak ganggu budaya layangan
"Kita harus mengikuti tren terkini, beradaptasi, dan nanti akan kami lakukan penyesuaian agar tidak mengganggu budaya masyarakat Bali atau hobi banyak penduduk," kata dia di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Sandiaga mengingatkan bahwa Bali menawarkan pariwisata budaya dan layang-layang adalah kearifan lokal yang merupakan bagian dari adat istiadat dan budaya yang melegenda.
Bahkan, Menparekraf menekankan bahwa permainan layang-layang bagian dari pariwisata karena sudah memiliki festival yang didukung kementeriannya.
"Kami akan koordinasi wilayah-wilayah mana yang bisa jadi spot-spot menggunakan wisata helikopter yang banyak peminatnya," ujarnya.
"Kita punya festival layang-layang yang juga kami dukung, nanti kami atur sama seperti di Wonosobo dengan balon udaranya yang sempat mengganggu penerbangan, juga nanti kami tata bersama teman-teman Kementerian Perhubungan," tambahnya.
Menparekraf mengatakan aturan mengenai lokasi-lokasi wisata helikopter sudah ada, sehingga yang ditekankan nanti adalah pemantauan dan kepatuhannya.
Penegasan soal wisata helikopter itu dilakukan buntut dari sejumlah kejadian tali layang-layang melilit baling-baling helikopter yang terbang rendah di kawasan wisata.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menparekraf atur wisata helikopter tak ganggu budaya layangan