Yogyakarta (ANTARA) - SKAK Studios menjalin kolaborasi dengan Hompimpa Animworks untuk meningkatkan standar animasi dan CGI Indonesia yang lebih tinggi dan kompetitif secara global baik dari segi kualitas visual, karakter, maupun kedalaman alur cerita melalui film “FOUFO”.
Hompimpa Animworks dipilih sebagai partner produksi karena memiliki rekam jejak yang kuat dalam menangani proyek berskala internasional, serta memiliki keahlian teknis di bidang 3D animation, CGI dan pipeline berskala besar.
Untuk melanjutkan kolaborasi ke level yang lebih strategis, kedua belah pihak akan membentuk joint venture yang berfokus untuk mengembangkan IP animasi, film CGI, dan Intellectual Property (IP) jangka panjang melalui konten berbasis visual efek.
“Dinamika industri animasi dan film di Indonesia kan sangat kompleks ya, tantangan nya tidak jauh-jauh dari konsistensi kualitas, kapasitas produksi dan mengembangkan Intellectual Property, maka dari itu, kami menggandeng Hompimpa Animworks sebagai salah satu studio animasi Indonesia yang berpengalaman untuk kita ajak sama-sama buka peluang baru bagi industri animasi melalui film FOUFO” kata Founder SKAK Studios, Bayu Skak di Yogyakarta, Senin.
Film FOUFO yang akan tayang 2026, merupakan gabungan antara real life dengan animasi dan menggunakan bahasa daerah, budaya daerah serta produk-produk dalam negeri dengan harapan dapat memberi warna baru bagi indutri animasi Indonesia dan membuka peluang bagi talenta lokal.
Founder & CEO Hompimpa Animworks Risma Suherja optimis bahwa kolaborasi ini akan besar karena market Indonesia sudah siap untuk eksploratif film.
“Ini sebuah peluang besar karena Indonesia punya waktu yang tidak akan terulang di generasi berikutnya, kalau sekarang kita tidak berfikir IP dan tidak berfikir mengembangkan sebuah film, kita akan kehilangan kesempatan,” kata Risma.
Ia menambahkan alasan kuat menjalin kolaborasi ini karena Bayu Skak selaku salah satu Founder SKAK Studios memiliki market yang kuat di lokal, hal ini membuat project-project ke depan nya memiliki kekuatan lokal sebagai awalan untuk tembus ke global.
“Kami merasa memiliki kedekatan emosial, kecocokan visi misi dan pemahaman yang sama soal market Indonesia, soal IP dan animasi dengan SKAK Studios, maka dari itu dengan kami berkolaborasi, kami berharap dapat bersama-sama menciptakan standar animasi yang lebih tinggi dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri animasi dunia,” katanya.
Dalam membangun fondasi Intellectual Property (IP) jangka panjang, SKAK Studios juga bekerjasama dengan HYPR yang merupakan platform pendanaan berbasis blockchain yang menghadirkan peluang investasi bisnis melalui mekanisme fractional ownership.
Meski awalnya bergerak di pendanaan event F&B, HYPR mulai memiliki ketertarikan terhadap dunia film berkembang dan akhirnya menjadi HyprShow, entitas baru yang fokus untuk mendukung dan mengelola pendanaan IP.
“Kerja sama ini terbentuk dari percakapan antara saya dengan Bayu Skak dan ternyata ada kesamaan, kami melakukan pendanaan dengan industri kreatif salah satunya film, dan SKAK Studios juga sedang mencari partner untuk mendukung ekosistem IP jangka panjang, jadi kami rasa bisa untuk melakukan kolaborasi,” kata Co-Founder & CEO HYPR David Salim.
