Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Australia pada Jumat (9/8) menyelenggarakan pertemuan pertama tingkat pejabat senior untuk membahas penerapan Nota Kesepahaman (MoU) terkait mekanisme kolaborasi kendaraan listrik di Canberra, Australia.
Menurut pernyataan tertulis Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Sabtu, melalui MoU tersebut, Indonesia dan Australia akan bekerja sama memetakan rantai pasok kendaraan listrik, meningkatkan tata kelola lingkungan dan sosial, studi ilmiah dan penelitian bersama, serta membina hubungan bisnis-ke-bisnis yang baru.
“Australia dan Indonesia merupakan mitra dalam transisi energi bersih, dan kita memiliki kepentingan bersama dalam mengembangkan rantai pasokan energi bersih yang beragam,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.
“Saya senang kita sedang memajukan kolaborasi dalam perjanjian penting ini,” ucap Dubes Australia.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto.
Sementara, Australia diwakili oleh Pelaksana Deputi Sekretaris untuk Sumber Daya dan Strategi Departemen Industri, Sains dan Sumber Daya Michelle Dowdell dan Asisten Sekretaris Pertama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Lauren Bain.
Indonesia-Australia mengimplementasikan MoU kerja sama kendaraan listrik
Para peserta pertemuan pertama tingkat pejabat senior RI-Australia untuk membahas penerapan Nota Kesepahaman (MoU) terkait mekanisme kolaborasi kendaraan listrik di Canberra, Australia, Jumat (9/8/2024). ANTARA/HO-Kedubes Australia di Jakarta.