Gunungkidul (ANTARA) - Mahasiswa KKN PPM Angkatan XLV Kelompok 18 Universitas Mercu Buana Yogyakarta menyosialisasikan inovasi pakan alternatif dari magot kepada masyarakat di Dusun Wareng, Semanu, Semanu, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan pada Kamis (1/8) bertempat di Balai Padukuhan Wareng ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada masyarakat peternak terkait pakan ekonomis, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Fluktuasi harga dan ketersediaan pakan ternak yang tidak stabil menjadi salah satu kendala dalam sektor peternakan. Tak terkecuali bagi warga Dusun Wareng, Semanu, Semanu, Gunungkidul yang sebagian besar termasuk peternak unggas dan lele skala kecil. Hal tersebut berdampak pada ketidakpastian dalam pengelolaan pakan ternak yang dapat mengakibatkan kerugian.
Oleh karena itu, KKN PPM Kelompok 18 Universitas Mercu Buana Yogyakarta memberikan sosialisasi berupa inovasi pakan alternatif solutif dari maggot. Inovasi pakan alternatif ini dapat membantu mengurangi biaya produksi karena harga yang lebih terjangkau. Selain itu, dapat meningkatkan kesejahteraan ternak karena kandungan yang terdapat dalam maggot.
Materi yang diberikan dalam Sosialisasi Inovasi Pakan Alternatif Solutif adalah kelebihan maggot, alat dan bahan yang diperlukan, langkah-langkah budidaya mulai dari persiapan, pemasangan bibit, pemeliharaan, pemanenan, dan pengolahan, manfaat limbah media maggot, dan kekurangan maggot.
Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat antusias dari warga. Sagiman, selaku Kepala RT 05 sekaligus peternak ayam dan lele mengatakan, "Sebagai warga di sini, saya senang dengan sosialisasi pakan dari maggot, semoga bermanfaat untuk ke depannya bagi warga di Padukuhan Wareng."
"Harapan saya mudah-mudahan ada yang bisa mengembangkan dan bisa menjadi pakan unggas dan lele di sini biar irit tidak seperti pakan yang dijual di toko-toko itu," katanya.
Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan pada Kamis (1/8) bertempat di Balai Padukuhan Wareng ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada masyarakat peternak terkait pakan ekonomis, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Fluktuasi harga dan ketersediaan pakan ternak yang tidak stabil menjadi salah satu kendala dalam sektor peternakan. Tak terkecuali bagi warga Dusun Wareng, Semanu, Semanu, Gunungkidul yang sebagian besar termasuk peternak unggas dan lele skala kecil. Hal tersebut berdampak pada ketidakpastian dalam pengelolaan pakan ternak yang dapat mengakibatkan kerugian.
Oleh karena itu, KKN PPM Kelompok 18 Universitas Mercu Buana Yogyakarta memberikan sosialisasi berupa inovasi pakan alternatif solutif dari maggot. Inovasi pakan alternatif ini dapat membantu mengurangi biaya produksi karena harga yang lebih terjangkau. Selain itu, dapat meningkatkan kesejahteraan ternak karena kandungan yang terdapat dalam maggot.
Materi yang diberikan dalam Sosialisasi Inovasi Pakan Alternatif Solutif adalah kelebihan maggot, alat dan bahan yang diperlukan, langkah-langkah budidaya mulai dari persiapan, pemasangan bibit, pemeliharaan, pemanenan, dan pengolahan, manfaat limbah media maggot, dan kekurangan maggot.
Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat antusias dari warga. Sagiman, selaku Kepala RT 05 sekaligus peternak ayam dan lele mengatakan, "Sebagai warga di sini, saya senang dengan sosialisasi pakan dari maggot, semoga bermanfaat untuk ke depannya bagi warga di Padukuhan Wareng."
"Harapan saya mudah-mudahan ada yang bisa mengembangkan dan bisa menjadi pakan unggas dan lele di sini biar irit tidak seperti pakan yang dijual di toko-toko itu," katanya.