Sleman (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) yang merupakan anak perusahaan dari InJourney dalam pengelolaan destinasi Candi Borobudur mengusung konsep empat pilar pengelolaan.
"Empat pilar pengelolaan tersebut yakni konservasi, spiritual, edukasi dan pariwisata," kata Direktur Komersial IDM Hetty Herawati di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, dalam aspek spiritual, Candi Borobudur dimanfaatkan untuk komunitas Buddha beribadah sekaligus masyarakat ataupun wisatawan yang ingin bermeditasi di Candi Borobudur.
"Kami menyadari bahwa Borobudur memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim dunia karena selain Candi Borobudur memiliki nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa," katanya.
Menurut dia, nilai-nilai serta filosofi kehidupan dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur sangat relevan untuk umat Buddha sekaligus untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya.
"Berbagai aktivitas spiritual yang telah dilaksanakan di Candi Borobudur diantaranya Festival Purnama Waisak di Borobudur, Nyingma Molam, Ulambana, Magha Puja, Pabajja Samanera Sementara, Yobbana Dhamma Samaya, dan Indonesia Tipitaka Chanting-Asalha Mahapuja.
"Selain itu, dari tahun lalu telah rutin dilaksanakan familiarization trip kepada inbound tour operator khususnya dari Thailand dan negara Asia berbasis Buddhist," katanya.
Ia mengatakan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan berbasis spiritual dan budaya serta mendorong akselerasi pertumbuhan ekosistem pariwisata di Kawasan DPSP Borobudur secara luas.
Hetty mengatakan, berdasarkan data, pemeluk agama Buddha di dunia sebesar 530 juta, sedangkan jumlah pemeluk Buddha di Asia sebesar 490 juta atau sekitar 92 persen dari jumlah pemeluk agama Buddha di dunia.
"Sedangkan jumlah pemeluk agama Buddha di Asia Tenggara sebesar 120 juta," katanya.
Ia mengatakan, jumlah kunjungan Candi Borobudur pada peak season sebesar 1,4 juta baik wisatawan dari domestik dan mancanegara.
"Dari jumlah tersebut, sebesar 10 persennya atau sekitar 140 ribu adalah kunjungan dari wisatawan mancanegara," katanya.
Sebelumnya holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney dan maskapai penerbangan Thailand Thai Airways International Public Company Limited (Thai Airways) menandatangani Nota Kesepahaman untuk pengembangan konektivitas udara.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono dan Wit Kitchathorn selaku Director of Sales Thai Airways di Jakarta pada Senin (19/8).
Kerja sama antara InJourney dan Thai Airways ini ditujukan untuk meningkatkan konektivitas udara antara Thailand dan Indonesia khususnya destinasi pariwisata Candi Borobudur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TWC usung empat pilar pengelolaan Candi Borobudur
"Empat pilar pengelolaan tersebut yakni konservasi, spiritual, edukasi dan pariwisata," kata Direktur Komersial IDM Hetty Herawati di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, dalam aspek spiritual, Candi Borobudur dimanfaatkan untuk komunitas Buddha beribadah sekaligus masyarakat ataupun wisatawan yang ingin bermeditasi di Candi Borobudur.
"Kami menyadari bahwa Borobudur memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim dunia karena selain Candi Borobudur memiliki nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa," katanya.
Menurut dia, nilai-nilai serta filosofi kehidupan dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur sangat relevan untuk umat Buddha sekaligus untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya.
"Berbagai aktivitas spiritual yang telah dilaksanakan di Candi Borobudur diantaranya Festival Purnama Waisak di Borobudur, Nyingma Molam, Ulambana, Magha Puja, Pabajja Samanera Sementara, Yobbana Dhamma Samaya, dan Indonesia Tipitaka Chanting-Asalha Mahapuja.
"Selain itu, dari tahun lalu telah rutin dilaksanakan familiarization trip kepada inbound tour operator khususnya dari Thailand dan negara Asia berbasis Buddhist," katanya.
Ia mengatakan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan berbasis spiritual dan budaya serta mendorong akselerasi pertumbuhan ekosistem pariwisata di Kawasan DPSP Borobudur secara luas.
Hetty mengatakan, berdasarkan data, pemeluk agama Buddha di dunia sebesar 530 juta, sedangkan jumlah pemeluk Buddha di Asia sebesar 490 juta atau sekitar 92 persen dari jumlah pemeluk agama Buddha di dunia.
"Sedangkan jumlah pemeluk agama Buddha di Asia Tenggara sebesar 120 juta," katanya.
Ia mengatakan, jumlah kunjungan Candi Borobudur pada peak season sebesar 1,4 juta baik wisatawan dari domestik dan mancanegara.
"Dari jumlah tersebut, sebesar 10 persennya atau sekitar 140 ribu adalah kunjungan dari wisatawan mancanegara," katanya.
Sebelumnya holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney dan maskapai penerbangan Thailand Thai Airways International Public Company Limited (Thai Airways) menandatangani Nota Kesepahaman untuk pengembangan konektivitas udara.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono dan Wit Kitchathorn selaku Director of Sales Thai Airways di Jakarta pada Senin (19/8).
Kerja sama antara InJourney dan Thai Airways ini ditujukan untuk meningkatkan konektivitas udara antara Thailand dan Indonesia khususnya destinasi pariwisata Candi Borobudur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TWC usung empat pilar pengelolaan Candi Borobudur