Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi Geoinformatika Multi-Input dan Multi-Output (Geomimo) guna mengoptimalkan pemanfaatan berbagai potensi nasional di Indonesia.
Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin dalam seminar yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis, menjelaskan melalui perkembangan riset dan kerja sama yang kian bertambah, maka pemanfaatan teknologi Geomimo dikembangkan untuk berbagai hal, di mana pada awalnya untuk memantau kondisi bencana hidrologi di berbagai daerah.
"Kita buat konsep Geomimo, yang harapannya bisa kita manfaatkan dengan fokus riset lainnya, seperti ketahanan pangan, monitoring potensi tangkapan ikan, pemantauan lingkungan dan kebencanaan, estimasi karbon, dan estimasi isu strategis seperti ladang ganja ilegal dan pertahanan," katanya.
Ia menekankan urgensi implementasi teknologi berbasis satelit penginderaan jauh ini, karena dengan implementasi yang tepat, berbagai perbedaan dalam pengukuran luas lahan potensial hingga penentuan kebijakan yang tidak tepat bisa dihindari, guna mengurangi kerugian negara.
Ia menilai Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar memerlukan implementasi ilmu geoinformatika yang tepat dalam penentuan kebijakannya, supaya dapat mengurangi kerugian negara, dan kebermanfaatan kebijakan tersebut bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat hingga wilayah pelosok.
"Intinya sistem ini akan membangun framework, yang nantinya bisa menghubungkan multi-input yang bisa diperoleh dari data citra satelit, untuk bisa diproses dalam engine tertentu," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN kembangkan teknologi Geomimo, optimalkan potensi nasional
Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin dalam seminar yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis, menjelaskan melalui perkembangan riset dan kerja sama yang kian bertambah, maka pemanfaatan teknologi Geomimo dikembangkan untuk berbagai hal, di mana pada awalnya untuk memantau kondisi bencana hidrologi di berbagai daerah.
"Kita buat konsep Geomimo, yang harapannya bisa kita manfaatkan dengan fokus riset lainnya, seperti ketahanan pangan, monitoring potensi tangkapan ikan, pemantauan lingkungan dan kebencanaan, estimasi karbon, dan estimasi isu strategis seperti ladang ganja ilegal dan pertahanan," katanya.
Ia menekankan urgensi implementasi teknologi berbasis satelit penginderaan jauh ini, karena dengan implementasi yang tepat, berbagai perbedaan dalam pengukuran luas lahan potensial hingga penentuan kebijakan yang tidak tepat bisa dihindari, guna mengurangi kerugian negara.
Ia menilai Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar memerlukan implementasi ilmu geoinformatika yang tepat dalam penentuan kebijakannya, supaya dapat mengurangi kerugian negara, dan kebermanfaatan kebijakan tersebut bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat hingga wilayah pelosok.
"Intinya sistem ini akan membangun framework, yang nantinya bisa menghubungkan multi-input yang bisa diperoleh dari data citra satelit, untuk bisa diproses dalam engine tertentu," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRIN kembangkan teknologi Geomimo, optimalkan potensi nasional