Kulon Progo, DIY (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, DIY, membangun Tempat Pelelangan Ikan Trisik di Sidorejo Padukuhan XIII, Kalurahan Banaran, dalam rangka meningkatkan produksi perikanan tangkap dan meningkatkan pendapatan nelayan.
Kepala DKP Kulon Progo Trenggono di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pelaksanaan pembangunan TPI Trisik secara resmi dimulai dengan doa bersama seluruh nelayan di Pantai Trisik.
"Beberapa tahun lamanya, nelayan di lingkungan TPI Trisik tidak menggunakan TPI yang ada dan menggunakan tempat darurat untuk memasarkan dan lelang ikan karena TPI yang dibangun tahun 2006, telah hancur terkena abrasi. Untuk itu, dibangun TPI baru," katanya.
Ia mengatakan TPI Trisik baru berjarak 100 meter dari dengan lokasi lama,dan telah mendapatkan palilah dari Penghageng Panitikismo Kadipaten Pakualaman Yogyakarta.
"Kegiatan doa bersama dilaksanakan untuk memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kelancaran dan kemudahan dalam pembangunan TPI serta nantinya TPI dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat pesisir di Trisik khususnya dan masyarakat Banaran pada umumnya," katanya.
Lebih lanjut, Trenggono mengatakan pembangunan TPI Trisik menjadi bagian program Gerbang Segoro (Gerakan Membangun Dengan Semangat Gotong Royong) dari dana keistimewaan 2024.
TPI berkonsep HEBAT atau Higienis, Ekonomis, Bersih, Aman, dan Tertib itu dibangun dengan bangunan budaya Yogyakarta dan berbasis wisata sebagai pendukung obyek wisata Pantai Trisik.
"Sehingga, TPI di Kulon Progo ini mempunyai keunggulan baik dalam sisi bangunan maupun pengelolaannya," katanya.
Ketua TPI Trisik Suratiman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo dan dana keistimewaan DIY karena membangun kembali TPI Trisik yang telah hancur.
Ia meyakini TPI akan meningkatkan semangat nelayan dalam menangkap ikan dan melaksanakan berbagai usaha pendukung TPI Trisik seperti pendorong perahu, pengolahan ikan, bakul, serta akan bertambah jumlah nelayan-nelayan milenial.
"Kami optimistis TPI Trisik menjadi pusat ekonomi baru di wilayah ini," katanya.
Kepala DKP Kulon Progo Trenggono di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pelaksanaan pembangunan TPI Trisik secara resmi dimulai dengan doa bersama seluruh nelayan di Pantai Trisik.
"Beberapa tahun lamanya, nelayan di lingkungan TPI Trisik tidak menggunakan TPI yang ada dan menggunakan tempat darurat untuk memasarkan dan lelang ikan karena TPI yang dibangun tahun 2006, telah hancur terkena abrasi. Untuk itu, dibangun TPI baru," katanya.
Ia mengatakan TPI Trisik baru berjarak 100 meter dari dengan lokasi lama,dan telah mendapatkan palilah dari Penghageng Panitikismo Kadipaten Pakualaman Yogyakarta.
"Kegiatan doa bersama dilaksanakan untuk memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberikan kelancaran dan kemudahan dalam pembangunan TPI serta nantinya TPI dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat pesisir di Trisik khususnya dan masyarakat Banaran pada umumnya," katanya.
Lebih lanjut, Trenggono mengatakan pembangunan TPI Trisik menjadi bagian program Gerbang Segoro (Gerakan Membangun Dengan Semangat Gotong Royong) dari dana keistimewaan 2024.
TPI berkonsep HEBAT atau Higienis, Ekonomis, Bersih, Aman, dan Tertib itu dibangun dengan bangunan budaya Yogyakarta dan berbasis wisata sebagai pendukung obyek wisata Pantai Trisik.
"Sehingga, TPI di Kulon Progo ini mempunyai keunggulan baik dalam sisi bangunan maupun pengelolaannya," katanya.
Ketua TPI Trisik Suratiman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo dan dana keistimewaan DIY karena membangun kembali TPI Trisik yang telah hancur.
Ia meyakini TPI akan meningkatkan semangat nelayan dalam menangkap ikan dan melaksanakan berbagai usaha pendukung TPI Trisik seperti pendorong perahu, pengolahan ikan, bakul, serta akan bertambah jumlah nelayan-nelayan milenial.
"Kami optimistis TPI Trisik menjadi pusat ekonomi baru di wilayah ini," katanya.