Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Riset Teknologi Analisis Berkas Nuklir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indah Kusmartini mengungkapkan pemanfaatan nuklir lewat fasilitas iradiator Gamma Merah Putih di kawasan BRIN Serpong, Tangerang Selatan mampu meningkatkan mutu pangan Indonesia.

"Hal itu karena radiasi secara efektif dapat mengawetkan bahan pangan dan menekan kerugian pascapanen mencapai 60 persen, serta membuka peluang ekspor dengan menunda pematangan pada komoditas buah," katanya melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan radiasi sinar gamma mampu menginduksi mutasi pada materi genetik tanaman pangan untuk menciptakan sifat unggul pada keanekaragaman hayati.

"Sehingga memiliki produktivitas tinggi, tahan hama penyakit, memiliki daya adaptasi tinggi, serta kualitas dan rasa yang baik," katanya.

Selain itu, ia menjelaskan, pemanfaatan iradiasi gamma di Indonesia juga dapat dimanfaatkan untuk menjamin kualitas komoditas umbi-umbian, pasteurisasi obat herbal untuk meningkatkan keamanan produk, sterilisasi alat dan bahan medis, dan perlakuan phytosanitari untuk meningkatkan daya saing produk buah di pasar global.

Kemudian, katanya, radiasi digunakan untuk melumpuhkan bakteri patogen dan mikroba penyebab menurunnya kualitas makanan dengan menghambat pertunasan, menunda pematangan, dekontaminasi mikroba, dan perpanjangan masa simpan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peneliti BRIN ungkap pemanfaatan nuklir mampu tingkatkan mutu pangan

Pewarta : Sean Filo Muhamad
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024