Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) RI mengharapkan kepada para nazir wakaf untuk bisa turut berkecimpung dalam perekonomian negara, karena terdapat banyak harta benda wakaf yang bisa diproduktifkan dan dikapitalisasi untuk mengembangkan perekonomian umat.
"Saya juga setuju dengan cita-cita dengan target dimana perekonomian Indonesia dikuasai oleh sembilan nazir," kata Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Waryono Abdul Ghafur dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Waryono menjelaskan, masyarakat Muslim Indonesia memiliki wilayah yang bisa dikembangkan untuk menjadi sentral terpadu sebagai destinasi percontohan pengembangan aset wakaf yang berdampak secara luas pada ekonomi.
"Saya membayangkan kita memiliki wilayah yang luas sebagai destinasi percontohan wakaf, di situ ada pasar, sekolah, masjid, ada lembaga kajian dan penelitian, dan sebagainya. Di sana kita bisa mengkaji, tidak hanya persoalan agama, tapi persoalan dunia (sosial, ekonomi, dan masyarakat)," ujarnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Waryono menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan di bidang wakaf.
"Di sini pentingnya kolaborasi nazir. Kita berembuk untuk menyiapkan lokasi proyek strategis wakaf. Satu daerah atau satu pulau kita jadikan pusat pengembangan wakaf," ungkapnya.
Untuk itu, ia mengajak kepada para nazir wakaf untuk membangun kebersamaan kesepakatan agar bisa mengwujudkan cita-cita tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag harap nazir wakaf bisa berkecimpung dalam ekonomi Indonesia
"Saya juga setuju dengan cita-cita dengan target dimana perekonomian Indonesia dikuasai oleh sembilan nazir," kata Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Waryono Abdul Ghafur dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Waryono menjelaskan, masyarakat Muslim Indonesia memiliki wilayah yang bisa dikembangkan untuk menjadi sentral terpadu sebagai destinasi percontohan pengembangan aset wakaf yang berdampak secara luas pada ekonomi.
"Saya membayangkan kita memiliki wilayah yang luas sebagai destinasi percontohan wakaf, di situ ada pasar, sekolah, masjid, ada lembaga kajian dan penelitian, dan sebagainya. Di sana kita bisa mengkaji, tidak hanya persoalan agama, tapi persoalan dunia (sosial, ekonomi, dan masyarakat)," ujarnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Waryono menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan di bidang wakaf.
"Di sini pentingnya kolaborasi nazir. Kita berembuk untuk menyiapkan lokasi proyek strategis wakaf. Satu daerah atau satu pulau kita jadikan pusat pengembangan wakaf," ungkapnya.
Untuk itu, ia mengajak kepada para nazir wakaf untuk membangun kebersamaan kesepakatan agar bisa mengwujudkan cita-cita tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenag harap nazir wakaf bisa berkecimpung dalam ekonomi Indonesia