Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Headquarter Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut Suwarno mengungkapkan, penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 tidak mudah dan cukup menantang karena melibatkan dua provinsi sebagai tuan rumah.
“Ternyata dari PON yang pertama kali di dua provinsi ini sangat tidak sederhana, karena kami dari Panitia Pengawas dan Pengarah harus menyiapkan wilayah Aceh dan menyiapkan wilayah Sumatera Utara (Sumut),” kata Suwarno di Banda Aceh, Sabtu.
Suwarno mengatakan, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga telah direvisi sehingga memungkinkan dua pemerintah provinsi ditetapkan sebagai tuan rumah.
Pada 2020 atau pasca PON XX Papua, Provinsi Aceh dan Sumatera Utara ditetapkan sebagai tuan rumah PON XXI melalui Surat Keputusan (SK) No 71 Tahun 2020.
Setelah PON XX digelar, menurut Suwarno, pemerintah pusat dan daerah selama ini lebih banyak memusatkan fokus pada program pemulihan pascapandemi COVID-19 serta pelaksanaan Pemilu dan Pilkada. Anggaran yang tersedot untuk fokus tersebut pada akhirnya turut menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menyelenggarakan PON XXI.
“Yang pokok adalah seringnya pergantian pejabat (di daerah), ditambah dengan anggaran yang tersedot oleh kegiatan yang bersifat nasional baik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden maupun Pilkada,” kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Panwasrah sebut PON XXI tak mudah digelar sebab libatkan dua provinsi