Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengapresiasi hasil lima nelayan yang mengikuti Lomba Produktivitas Nelayan DIY yang diharapkan menjadi nelayan andal di wilayah itu.
Kabid Perikanan Tangkap DKP Kulon Progo Wakhid Purwosubiyantara di Kulon Progo, Kamis, menyampaikan ucapan terima kasih ke DKP DIY dalam memberikan fasilitasi kegiatan lomba produktivitas nelayan DIY dan apresiasi juga ke nelayan di Kulon Progo yang telah mengikuti lomba dengan suka cita, fair dan jujur.
"Walaupun kuota Kulon Progo hanya lima nelayan yang merupakan perwakilan dari jumlah TPI yang ada di Kulon Progo namun mereka mengikuti lomba dengan penuh semangat. Semoga menjadi nelayan andal di Kulon Progo dan menyebarkan ilmunya kepada nelayan lain," kata Wakhid.
Ia mengatakan perolehan hasil tangkapan lomba yang diikuti nelayan Kulon Progo adalah sebagai berikut, Kapal Maju Bersama yang di nakhoda oleh Ngadisan berasal dari Trisik Banaran memperoleh hasil tertinggi di wilayah Kulon Progo dengan berat 13,6 kilogram dengan jenis ikan yang beragam seperti lea, layur dan rajungan.
"Semoga kegiatan lomba produktivitas nelayan dapat meningkatkan profesionalisme nelayan di DIY, khususnya di Kulon Progo," katanya.
Lebih lanjut, Wakhid mengatakan dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha penangkapan ikan di laut khususnya perahu motor tempel (PMT) , mengapresiasi nelayan dalam menangkap ikan di laut serta sebagai stimulan kepada nelayan untuk menjadi nelayan, maka Dinas Kelautan dan Perikanan DIY melaksanakan Lomba Produktivitas Nelayan DIY Tahun 2024.
Lokasi Lomba Produktivitas Nelayan DIY terbagi menjadi tiga wilayah yaitu Gunung Kidul di Pantai Drini, Bantul di Pantai Baru dan Kulon Progo di Pantai Congot, dengan jumlah peserta lomba sebanyak 40 peserta dengan perincian Gunung Kidul 23 peserta, Bantul 12 peserta dan Kulon Progo 5 peserta.
Peserta lomba merupakan nelayan lokal DIY, yang dibuktikan dengan KTP DIY yang masih berlaku, memiliki perahu motor tempel di bawah 5 GT, dengan bukti kepemilikan kapal.
Sedangkan peserta lomba mempunyai catatan operasional penangkapan ikan minimal 15 trip per tahun untuk wilayah Kulon Progo dan Bantul dan minimal 45 trip per tahun di wilayah Gunung Kidul pada 2023.
Pada saat lomba, batasan waktunya adalah mulai melaut pada 05.00 WIB dan wajib sampai di ke tempat penimbangan pada 13.00 WIB.
"Penilaian pemenang lomba adalah hasil terbanyak tangkapan per produksi pada hari pelaksanaan lomba dan nilai produksinya," katanya.
Kabid Perikanan Tangkap DKP Kulon Progo Wakhid Purwosubiyantara di Kulon Progo, Kamis, menyampaikan ucapan terima kasih ke DKP DIY dalam memberikan fasilitasi kegiatan lomba produktivitas nelayan DIY dan apresiasi juga ke nelayan di Kulon Progo yang telah mengikuti lomba dengan suka cita, fair dan jujur.
"Walaupun kuota Kulon Progo hanya lima nelayan yang merupakan perwakilan dari jumlah TPI yang ada di Kulon Progo namun mereka mengikuti lomba dengan penuh semangat. Semoga menjadi nelayan andal di Kulon Progo dan menyebarkan ilmunya kepada nelayan lain," kata Wakhid.
Ia mengatakan perolehan hasil tangkapan lomba yang diikuti nelayan Kulon Progo adalah sebagai berikut, Kapal Maju Bersama yang di nakhoda oleh Ngadisan berasal dari Trisik Banaran memperoleh hasil tertinggi di wilayah Kulon Progo dengan berat 13,6 kilogram dengan jenis ikan yang beragam seperti lea, layur dan rajungan.
"Semoga kegiatan lomba produktivitas nelayan dapat meningkatkan profesionalisme nelayan di DIY, khususnya di Kulon Progo," katanya.
Lebih lanjut, Wakhid mengatakan dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha penangkapan ikan di laut khususnya perahu motor tempel (PMT) , mengapresiasi nelayan dalam menangkap ikan di laut serta sebagai stimulan kepada nelayan untuk menjadi nelayan, maka Dinas Kelautan dan Perikanan DIY melaksanakan Lomba Produktivitas Nelayan DIY Tahun 2024.
Lokasi Lomba Produktivitas Nelayan DIY terbagi menjadi tiga wilayah yaitu Gunung Kidul di Pantai Drini, Bantul di Pantai Baru dan Kulon Progo di Pantai Congot, dengan jumlah peserta lomba sebanyak 40 peserta dengan perincian Gunung Kidul 23 peserta, Bantul 12 peserta dan Kulon Progo 5 peserta.
Peserta lomba merupakan nelayan lokal DIY, yang dibuktikan dengan KTP DIY yang masih berlaku, memiliki perahu motor tempel di bawah 5 GT, dengan bukti kepemilikan kapal.
Sedangkan peserta lomba mempunyai catatan operasional penangkapan ikan minimal 15 trip per tahun untuk wilayah Kulon Progo dan Bantul dan minimal 45 trip per tahun di wilayah Gunung Kidul pada 2023.
Pada saat lomba, batasan waktunya adalah mulai melaut pada 05.00 WIB dan wajib sampai di ke tempat penimbangan pada 13.00 WIB.
"Penilaian pemenang lomba adalah hasil terbanyak tangkapan per produksi pada hari pelaksanaan lomba dan nilai produksinya," katanya.