Yogyakarta (ANTARA) - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah lama dikenal sebagai kawasan pendidikan unggulan di Indonesia, khususnya dalam hal pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hingga tahun 2024, tercatat lebih dari 71 sekolah SMK di kawasan DIY. Tak hanya berperan penting dalam mencetak tenaga terampil yang siap kerja, tetapi juga telah berhasil menyerap banyak lulusan ke berbagai sektor industri.

Keberhasilan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara dunia pendidikan dan dunia kerja, menjadikan DIY sebagai pusat pendidikan vokasi yang terus mendukung kebutuhan tenaga kerja berkualitas di tingkat nasional. Untuk itulah, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga DIY dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY berkolaborasi dengan 10 dunia industri untuk beradaptasi dengan perubahan.

Salah satunya, yakni entitas Beon Intermedia Group, yakni Jagoan Hosting dan Ngalup Collaborative Network (Ngalup.co). Mereka mempersiapkan program Practiclass Teaching Factory.

"Ini merupakan pembelajaran inovatif yang menghubungkan teori dengan praktek secara langsung, sehingga pemahaman konsep menjadi lebih mendalam dan keterampilan pun terasah," kata Founder Beon Intermedia Danton Prabawanto.

Program Practiclass Teaching Factory memadukan kurikulum SMK dengan kurikulum yang dimiliki Beon Intermedia Group, antara lain standar kompetensi guru dan siswa sesuai industri IT, standar pelayanan dan operasional industri IT. Serta, materi, alat dan bahan ajar standar industri IT.

"Sehingga, tercipta kurikulum kolaboratif antara industri IT dan SMK. Harapannya, bisa membentuk soft skill dan hard skill bagi siswa. Ketika mereka terjun ke dunia industri saat lulus sekolah, siswa bisa lebih siap," kata dia.

Dalam Practiclass Teaching Factory ini, Jagoan Hosting akan memberikan akses dalam IT Lab dan Data Center. Sedangkan Ngalup Collaborative Network, melalui Practiclass, menyediakan bootcamp dan talent development untuk menambah skill siswa.

"Melalui Practiclass Teaching Factory, Jagoan Hosting berkomitmen memberikan akses penuh ke IT Lab dan Data Center sebagai sarana praktik langsung bagi siswa, memungkinkan mereka memahami teknologi terkini dalam industri. Sementara itu, Ngalup Collaborative Network, melalui program Practiclass, menghadirkan bootcamp intensif dan pengembangan bakat, yang dirancang untuk memperkuat keterampilan siswa serta mempersiapkan mereka menjadi talenta unggul yang siap terjun ke dunia kerja," katanya.

Dalam hal ini, Beon Intermedia Group menandatangani MoU dengan 71 sekolah SMK se-Jawa Tengah. Diharapkan, kerja sama ini bisa menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia industri.

"Sebelumnya, kegiatan ini sudah pernah kami lakukan bersama SMK Telkom Malang dan Poltekad. Kami memberikan dukungan infrastruktur dan kurikulum hingga akses ke mini data center di kantor kami untuk belajar langsung," ujar dia.

Sementara itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY mejelaskan, kegiatan ini merupakan sinergitas antara SMK sebagai dunia pendidikan dan pemerintah sebagai pendukung kolaborasi dengan dunia industri.

"Kami berharap, dalam proses belajar mengajar, SMK bisa menggunakan alat, metode, atau cara yang biasa dilakukan di industri. Sehingga, bisa memberikan nilai tambah kepada siswa agar lebih siap menghadapi dunia industri dan memberi nilai tambah menuju SMK mandiri," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Didik Wardaya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Aria Nugrahadi menambahkan, kegiatan tersebut merupakan langkah strategis memperkuat dunia pendidikan dan dunia industri seiring berkembangnya teknologi.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) sangat mendukung terjalinnya kerja sama antara SMK dan dunia industri sebagai langkah strategis dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing.

"Melalui kolaborasi ini, diharapkan lulusan SMK dapat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga mampu meningkatkan produktivitas serta daya saing tenaga kerja lokal. Kerja sama ini tidak hanya memajukan pendidikan vokasi, tetapi juga memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang berkelanjutan dan berbasis inovasi," ujar dia.

Perusahaan lain yang turut melakukan kerjasama, yakni Maspion IT Group juga memberikan dukungan untuk siswa SMK untuk mengikuti perkembangan zaman. Mereka juga sudah memiliki SMK binaan yang siap mencetak siswa untuk terjun ke dunia industri.

"Maspion IT Group menyadari pentingnya peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencetak tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan dunia industri di era digital. Kami berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan pendidikan vokasi dengan menyediakan akses teknologi mutakhir dan pelatihan keterampilan berbasis industri. Dengan sinergi ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas lulusan SMK, sehingga mereka memiliki kompetensi yang relevan dan siap bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif," kata Direktur PT Maspion IT Group Okky Tri Hutomo.

Pewarta : SP
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024