Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merehabilitasi 6.818 unit rumah tidak layak huni (RTLH) secara bertahap menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah dan dana tanggung jawab sosial perusahaan.
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan masih ada sekitar 6.818 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang membutuhkan sentuhan rehabilitasi.
"Kami mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Semua pihak harus saling berkolaborasi agar masalah RTLH di Kulon Progo bisa teratasi," kata Siwi saat menyerahkan secara simbolis pembangunan RTLH di Padukuhan Bendo, Kalurahan Ngentakrejo.
Ia berpesan agar warga Kulon Progo saling bergotong royong dan membantu satu sama lain dalam mengatasi permasalahan kemiskinan.
"Harapannya, rumah yang layak akan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih nyaman dan sehat," katanya.
Siwi menambahkan bahwa program bantuan RTLH tentunya tidak bisa menyelesaikan pembangunan 100 persen.
"Namun, kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal nyaman," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kulon Progo Agung Hidayat mengatakan Pemkab Kulon Progo mendapat dukungan untuk program rehabilitasi RTLH dari sejumlah instansi.
Ia mengatakan total ada 73 rumah yang mendapat bantuan stimulan rehabilitasi.
Adapun rinciannya sebanyak 15 rumah dari BPD DIY, Habitat sebanyak 22 rumah, DPUP-ESDM DIY sebanyak 12 rumah, dan Baznas sebanyak 24 rumah.
"Jumlah rumah penerima bantuan selaras dengan umur ke-73 Kabupaten Kulon Progo yang pada 2024 ini. Adapun Puncak Hari Jadi Kulon Progo dirayakan pada 15 Oktober mendatang," katanya.
Agung mengapresiasi dukungan yang diberikan berbagai instansi tersebut dalam mendukung perbaikan RTLH. Ia berharap kolaborasi dengan mereka tetap berkelanjutan.
"Para penerima juga diharapkan memanfaatkan bantuan tersebut secara optimal," katanya.*
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi di Kulon Progo, Selasa, mengatakan masih ada sekitar 6.818 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang membutuhkan sentuhan rehabilitasi.
"Kami mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Semua pihak harus saling berkolaborasi agar masalah RTLH di Kulon Progo bisa teratasi," kata Siwi saat menyerahkan secara simbolis pembangunan RTLH di Padukuhan Bendo, Kalurahan Ngentakrejo.
Ia berpesan agar warga Kulon Progo saling bergotong royong dan membantu satu sama lain dalam mengatasi permasalahan kemiskinan.
"Harapannya, rumah yang layak akan membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih nyaman dan sehat," katanya.
Siwi menambahkan bahwa program bantuan RTLH tentunya tidak bisa menyelesaikan pembangunan 100 persen.
"Namun, kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal nyaman," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kulon Progo Agung Hidayat mengatakan Pemkab Kulon Progo mendapat dukungan untuk program rehabilitasi RTLH dari sejumlah instansi.
Ia mengatakan total ada 73 rumah yang mendapat bantuan stimulan rehabilitasi.
Adapun rinciannya sebanyak 15 rumah dari BPD DIY, Habitat sebanyak 22 rumah, DPUP-ESDM DIY sebanyak 12 rumah, dan Baznas sebanyak 24 rumah.
"Jumlah rumah penerima bantuan selaras dengan umur ke-73 Kabupaten Kulon Progo yang pada 2024 ini. Adapun Puncak Hari Jadi Kulon Progo dirayakan pada 15 Oktober mendatang," katanya.
Agung mengapresiasi dukungan yang diberikan berbagai instansi tersebut dalam mendukung perbaikan RTLH. Ia berharap kolaborasi dengan mereka tetap berkelanjutan.
"Para penerima juga diharapkan memanfaatkan bantuan tersebut secara optimal," katanya.*