Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat produk usaha kecil dan menengah di wilayah ini yang masuk dalam aplikasi SiBakul Yogyakarta sebanyak 163 produk yang diharapkan mampu meningkatkan permintaan produk lokal di wilayah itu .
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo Iffah Mufidati di Kulon Progo, Jumat, mengatakan jumlah pelaku UKM yang sudah terdaftar di situs resmi SiBakul Jogja ada 309 dengan 1.916 produk.
Produk-produk tersebut terdiri dari makanan, minuman, kerajinan, dan juga pakaian.
“Laporan kami untuk BelabeliKu, sampai saat ini 1.916 produk, dan jumlah UMKM nya ada 309 dan yang sudah terintegrasi dengan SiBakul ada 163," kata Iffah.
Ia mengatakan pada 27 September 2024 juga telah dilaksanakan launching integrasi antara BelabeliKU dan SiBakul Yogyakarta untuk fasilitas bebas biaya kirim. Hal ini melibatkan PT Pos Indonesia sebagai penyedia jasa pengiriman.
“Fasilitas bebas ongkos kirim ini dilayani oleh PT Pos Indonesia. Tahap awal, PT. Pos Indonesia yang melayani untuk pengiriman bebas ongkos kirim. Dan untuk tahap selanjutnya akan dilanjutkan jasa pengiriman lainnya yang memang menjadi mitra SiBakul Yogyakarta," katanya.
Lebih lanjut, Iffah berharap masyarakat umum juga bisa mengakses situs BelabeliKU sekaligus membeli produknya. Integrasi dengan SiBakul Yogyakarta juga membuat aksesnya bisa dilakukan di seluruh Indonesia.
Ia pun berharap situs tersebut bisa memotivasi para pelaku UMKM di Kulon Progo untuk terus mengembangkan produknya. Termasuk memperluas minat konsumen dalam membeli produk mereka.
"Pemasarannya pun bisa lebih luas karena dilakukan secara daring, yang tidak dibatasi secara kewilayahan," kata Iffah.
Selain dukungan dari kolaborasi program BelabeliKU dan SiBakul Yogyakarta, Penjabat Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi, MMA juga mengatakan bahwa dukungan dari pelaku UMKM sendiri juga sangat penting. Antara lain pelaku UMKM di Kulon Progo diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, seperti memanfaatkan pemasaran digital.
"Pelaku UMKM saat ini mau tidak mau harus mampu berhadapan dengan era digital, agar usahanya bisa berkembang pesat," katanya.
Pemda DIY telah menyediakan aplikasi SiBakul Jogja sebagai market hub sekaligus sarana edukasi UMKM lokal.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo Iffah Mufidati di Kulon Progo, Jumat, mengatakan jumlah pelaku UKM yang sudah terdaftar di situs resmi SiBakul Jogja ada 309 dengan 1.916 produk.
Produk-produk tersebut terdiri dari makanan, minuman, kerajinan, dan juga pakaian.
“Laporan kami untuk BelabeliKu, sampai saat ini 1.916 produk, dan jumlah UMKM nya ada 309 dan yang sudah terintegrasi dengan SiBakul ada 163," kata Iffah.
Ia mengatakan pada 27 September 2024 juga telah dilaksanakan launching integrasi antara BelabeliKU dan SiBakul Yogyakarta untuk fasilitas bebas biaya kirim. Hal ini melibatkan PT Pos Indonesia sebagai penyedia jasa pengiriman.
“Fasilitas bebas ongkos kirim ini dilayani oleh PT Pos Indonesia. Tahap awal, PT. Pos Indonesia yang melayani untuk pengiriman bebas ongkos kirim. Dan untuk tahap selanjutnya akan dilanjutkan jasa pengiriman lainnya yang memang menjadi mitra SiBakul Yogyakarta," katanya.
Lebih lanjut, Iffah berharap masyarakat umum juga bisa mengakses situs BelabeliKU sekaligus membeli produknya. Integrasi dengan SiBakul Yogyakarta juga membuat aksesnya bisa dilakukan di seluruh Indonesia.
Ia pun berharap situs tersebut bisa memotivasi para pelaku UMKM di Kulon Progo untuk terus mengembangkan produknya. Termasuk memperluas minat konsumen dalam membeli produk mereka.
"Pemasarannya pun bisa lebih luas karena dilakukan secara daring, yang tidak dibatasi secara kewilayahan," kata Iffah.
Selain dukungan dari kolaborasi program BelabeliKU dan SiBakul Yogyakarta, Penjabat Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi, MMA juga mengatakan bahwa dukungan dari pelaku UMKM sendiri juga sangat penting. Antara lain pelaku UMKM di Kulon Progo diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, seperti memanfaatkan pemasaran digital.
"Pelaku UMKM saat ini mau tidak mau harus mampu berhadapan dengan era digital, agar usahanya bisa berkembang pesat," katanya.
Pemda DIY telah menyediakan aplikasi SiBakul Jogja sebagai market hub sekaligus sarana edukasi UMKM lokal.