Sleman (ANTARA) - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sleman Nomor Urut 2 Pilkada 2024 Sleman Harda Kiswaya dan Danang Maharsa melakukan penanaman bawang merah bersama petani lokal di Padukuhan Sawahan, Kalurahan Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang diproyeksi sebagai sentra bawang merah di wilayah itu.
"Bawang merah bisa menjadi alternatif bagi petani Sleman. Dengan masa tanam yang pendek dan harga komoditas yang relatif stabil, bawang merah berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani di Sleman," kata Harda Kiswaya di dalam rilisnya, Sleman, Selasa.
Mantan Sekretaris Daerah Sleman itu menambahkan bahwa tugas pemerintah adalah mengoptimalkan segala potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat, termasuk sektor pertanian. Jika terpilih memimpin Sleman, ia bersama Danang Maharsa berjanji akan mendorong pengembangan potensi bawang merah di Pandowoharjo.
"Kita akan berdiskusi bersama para ahli pertanian untuk mencari cara agar petani mendapatkan nilai tambah dari hasil pertanian mereka," kata Harda.
Sementara itu, Pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pandowo Mulyo Edi Susanto menyampaikan bahwa penanaman bawang merah di Pandowoharjo telah dimulai sejak 2010.
"Awalnya hanya sedikit yang menanam bawang merah. Namun setelah diketahui bahwa tanah di sini cocok, perlahan petani lain mulai mengikuti," kata Edi.
Saat ini, sekitar lima hektare lahan di Pandowoharjo telah ditanami bawang merah. Menurut Edi, bawang merah menjadi pilihan bagi sebagian besar petani karena masa tanamnya hanya dua bulan dan harganya relatif stabil di pasaran, jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti cabai yang harganya cenderung fluktuatif.
Edi berharap pasangan Harda-Danang dapat mewujudkan Pandowoharjo sebagai sentra bawang merah di Sleman, bahkan di seluruh DIY.
"Semoga Pak Harda dan Mas Danang terpilih di Pilkada 2024 dan menjadikan Pandowoharjo sebagai sentra bawang merah," tambah Edi.
"Bawang merah bisa menjadi alternatif bagi petani Sleman. Dengan masa tanam yang pendek dan harga komoditas yang relatif stabil, bawang merah berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani di Sleman," kata Harda Kiswaya di dalam rilisnya, Sleman, Selasa.
Mantan Sekretaris Daerah Sleman itu menambahkan bahwa tugas pemerintah adalah mengoptimalkan segala potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat, termasuk sektor pertanian. Jika terpilih memimpin Sleman, ia bersama Danang Maharsa berjanji akan mendorong pengembangan potensi bawang merah di Pandowoharjo.
"Kita akan berdiskusi bersama para ahli pertanian untuk mencari cara agar petani mendapatkan nilai tambah dari hasil pertanian mereka," kata Harda.
Sementara itu, Pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Pandowo Mulyo Edi Susanto menyampaikan bahwa penanaman bawang merah di Pandowoharjo telah dimulai sejak 2010.
"Awalnya hanya sedikit yang menanam bawang merah. Namun setelah diketahui bahwa tanah di sini cocok, perlahan petani lain mulai mengikuti," kata Edi.
Saat ini, sekitar lima hektare lahan di Pandowoharjo telah ditanami bawang merah. Menurut Edi, bawang merah menjadi pilihan bagi sebagian besar petani karena masa tanamnya hanya dua bulan dan harganya relatif stabil di pasaran, jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti cabai yang harganya cenderung fluktuatif.
Edi berharap pasangan Harda-Danang dapat mewujudkan Pandowoharjo sebagai sentra bawang merah di Sleman, bahkan di seluruh DIY.
"Semoga Pak Harda dan Mas Danang terpilih di Pilkada 2024 dan menjadikan Pandowoharjo sebagai sentra bawang merah," tambah Edi.