Sleman (ANTARA) - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito menegaskan bahwa Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendatang harus mampu mengoptimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki daerah tersebut.

"Potensi besar di Sleman, termasuk SDM yang melimpah, belum tergarap optimal. Banyak orang pintar di Sleman yang juga perlu diberdayakan," ujar Arie usai diskusi "Berani Ambil Peran untuk Sleman" di Ultra Space Coffee and Football, Jalan Kaliurang Km 12, Sardonoharjo, Ngaglik, beberapa waktu lalu.

Dalam diskusi yang dihadiri Calon Bupati Sleman Harda Kiswaya dan Anggota DPD RI terpilih perwakilan DIY, Yashinta Sekarwangi Mega, Wakil Rektor UGM ini juga menekankan pentingnya melibatkan kalangan perguruan tinggi dalam pembangunan daerah.

"Perguruan tinggi di Sleman jumlahnya banyak dan mereka seharusnya dilibatkan. Lurah-lurah sudah melakukan itu, tapi dari sisi Pemkab (Sleman) masih kurang," imbuhnya.

Selain itu, Arie turut menyoroti masalah alih fungsi lahan pertanian yang semakin marak terjadi di Sleman.

"Alih fungsi lahan pertanian harus dibatasi agar ekologi Sleman tetap terjaga," katanya.

Lebih lanjut, Arie menekankan bahwa pemimpin Sleman yang baru harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat.

"Bupati Sleman mendatang harus memiliki kepemimpinan yang kuat, serta mampu menghadirkan tata pemerintahan yang baik. Selain itu, diperlukan terobosan dalam menciptakan pemerintahan yang akuntabel," tutupnya.

Program Prioritas Harda Kiswaya dan Danang Maharsa

Sementara itu, Harda Kiswaya, yang mencalonkan diri sebagai Bupati Sleman bersama Danang Maharsa, menyampaikan visinya untuk mewujudkan masyarakat Sleman yang maju, adil, makmur, lestari, dan berkeadaban.

Ia juga memaparkan enam misi yang akan dijalankan, salah satunya adalah meningkatkan pembangunan manusia melalui pendidikan dan pelatihan, serta menjamin akses kesehatan yang adil. 

Dalam upaya ini, pasangan Harda-Danang mengusung program prioritas bernama 'Sleman Pintar'.

"Sleman Pintar kami kedepankan untuk mengurangi kemiskinan melalui pendidikan," ungkap Harda dalam rilisnya.

Melalui program ini, anak-anak dari keluarga tidak mampu akan difasilitasi untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. 

"Program unggulan kami ini akan memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk sekolah hingga S1. Kami akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di Sleman dan Yogyakarta," jelasnya.

Harda juga menambahkan bahwa selama menjabat sebagai Sekda Sleman, ia telah menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. 

"Sudah ada dua anak dari keluarga tidak mampu di Sleman yang bersekolah gratis di UTY. Kami akan mengembangkan program ini lebih luas," kata Harda.

Selain itu, program 'Sleman Pintar' juga akan mengedepankan pendidikan berbasis digital dan multimedia yang dapat diakses secara gratis. 

"Dengan jalur pendidikan yang lebih baik, kami harap angka kemiskinan bisa turun," ujarnya.

Calon Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, menambahkan bahwa mereka ingin mewujudkan program 'Satu Rumah Satu Sarjana'. 

"Kami akan memberikan beasiswa gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin agar mereka bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk mencari pekerjaan," kata Danang.

Selain pendidikan, pasangan ini juga menyoroti isu sampah melalui program 'Sleman Tuntas Sampah'. Mereka bertekad menyelesaikan masalah sampah di Kabupaten Sleman dalam tahun pertama masa jabatan mereka. 

"Kami akan melibatkan seluruh kalurahan untuk membentuk BUMDes yang fokus pada pengelolaan sampah," ujar Harda.

Tak hanya itu, Harda-Danang juga berkomitmen melakukan reformasi birokrasi yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). 

"Kami akan mendelegasikan kewenangan yang bisa didelegasikan kepada dinas dan badan, termasuk perizinan, sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih cepat dan efisien," tambah Harda.

"Kami juga berencana sering bersilaturahmi dengan masyarakat untuk menindaklanjuti kebutuhan mereka," katanya.

Pewarta : SP
Editor : Sutarmi
Copyright © ANTARA 2024