Kulon Progo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, menerima logistik sebanyak 354.562 surat suara pemilihan dan 2.000 lembar surat suara pemilihan suara ulang untuk Pilkada 2024.
"Surat suara sampai di gudang Gedung Kesenian Wates pada 08.00 WIB dengan pengawalan dari Polres Kulon Progo," kata Ketua KPU Kulon Progo Budi Priyana di Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan jumlah surat suara yang diterima 354.562 surat suara pemilihan dan 2.000 lembar surat suara pemilihan suara ulang.
"Saat ini, kami masih melalukan proses pengecekan surat suara yang baru saja datang," katanya.
Selanjutnya, kata Budi, KPU Kulon Progo akan melakukan proses sortir-lipat susur dan pengemasan logistik. Rencananya, pelaksanaannya dimulai pada 24 Oktober mendatang.
"Nanti kami juga akan merekrut tenaga sortir-lipat dari masyarakat umum," katanya.
Budi mengatakan ada sekitar 30 - 40 tenaga yang diperlukan. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan tenaga sortir-lipat untuk logistik Pemilu 2024 lalu.
Menurut dia, tenaga sortir tersebut akan memanfaatkan warga yang sebelumnya menjadi tenaga sortir-lipat saat Pemilu 2024 lalu. Proses evakuasi dan seleksi tetap dilakukan mengingat kebutuhannya tidak sebanyak Pemilu 2024.
"Pengawasan prosesnya juga akan lebih optimal karena tenaganya tidak banyak," kata Budi.
"Surat suara sampai di gudang Gedung Kesenian Wates pada 08.00 WIB dengan pengawalan dari Polres Kulon Progo," kata Ketua KPU Kulon Progo Budi Priyana di Kulon Progo, Jumat.
Ia mengatakan jumlah surat suara yang diterima 354.562 surat suara pemilihan dan 2.000 lembar surat suara pemilihan suara ulang.
"Saat ini, kami masih melalukan proses pengecekan surat suara yang baru saja datang," katanya.
Selanjutnya, kata Budi, KPU Kulon Progo akan melakukan proses sortir-lipat susur dan pengemasan logistik. Rencananya, pelaksanaannya dimulai pada 24 Oktober mendatang.
"Nanti kami juga akan merekrut tenaga sortir-lipat dari masyarakat umum," katanya.
Budi mengatakan ada sekitar 30 - 40 tenaga yang diperlukan. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan tenaga sortir-lipat untuk logistik Pemilu 2024 lalu.
Menurut dia, tenaga sortir tersebut akan memanfaatkan warga yang sebelumnya menjadi tenaga sortir-lipat saat Pemilu 2024 lalu. Proses evakuasi dan seleksi tetap dilakukan mengingat kebutuhannya tidak sebanyak Pemilu 2024.
"Pengawasan prosesnya juga akan lebih optimal karena tenaganya tidak banyak," kata Budi.