Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta telah menjadikan seluruh kampung di wilayah itu menjadi kampung tangguh bencana (KTB) untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin, mengatakan pada 2024 telah membentuk 15 KTB rintisan sehingga seluruh kampung di Kota Yogyakarta saat ini telah menjadi KTB.
"Kami juga telah menyelesaikan kegiatan 'review' kepengurusan KTB pembentukan tahun 2016 sampai dengan 2019 sebanyak 40 KTB," ujar dia.
Selain KTB, BPBD Kota Yogyakarta juga membentuk tim siaga bencana sekolah melalui kegiatan satuan pendidikan aman bencana ( SPAB) di delapan sekolah.
"Terdiri dari empat sekolah dasar negeri (SDN), empat sekolah menengah pertama negeri (SMPN). Sehingga sampai tahun ini telah terbentuk tim siaga bencana sekolah SPAB sebanyak 24 sekolah," ujarnya.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengungkapkan pentingnya fungsi pengurus KTB yang bertanggung jawab pada saat penanggulangan maupun penanganan apabila terjadi bencana.
"Jika tidak ada yang mengurus atau bertanggung jawab, akan sangat sulit untuk melakukan penanganan pada setiap kejadian bencana karena tidak ada yang mengarahkan," katanya.
Sugeng pun meminta seluruh relawan KTB selalu siap menghadapi potensi bencana di Kota Yogyakarta.
Menurut dia, bencana dapat datang kapan saja, akan tetapi dengan kesiapsiagaan seluruh relawan, korban dari kejadian bencana dapat diminimalkan.
"Kita tahu bahwa bencana merupakan sesuatu yang sulit diprediksi. Namun, kita bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul dari bencana," kata dia.*
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin, mengatakan pada 2024 telah membentuk 15 KTB rintisan sehingga seluruh kampung di Kota Yogyakarta saat ini telah menjadi KTB.
"Kami juga telah menyelesaikan kegiatan 'review' kepengurusan KTB pembentukan tahun 2016 sampai dengan 2019 sebanyak 40 KTB," ujar dia.
Selain KTB, BPBD Kota Yogyakarta juga membentuk tim siaga bencana sekolah melalui kegiatan satuan pendidikan aman bencana ( SPAB) di delapan sekolah.
"Terdiri dari empat sekolah dasar negeri (SDN), empat sekolah menengah pertama negeri (SMPN). Sehingga sampai tahun ini telah terbentuk tim siaga bencana sekolah SPAB sebanyak 24 sekolah," ujarnya.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengungkapkan pentingnya fungsi pengurus KTB yang bertanggung jawab pada saat penanggulangan maupun penanganan apabila terjadi bencana.
"Jika tidak ada yang mengurus atau bertanggung jawab, akan sangat sulit untuk melakukan penanganan pada setiap kejadian bencana karena tidak ada yang mengarahkan," katanya.
Sugeng pun meminta seluruh relawan KTB selalu siap menghadapi potensi bencana di Kota Yogyakarta.
Menurut dia, bencana dapat datang kapan saja, akan tetapi dengan kesiapsiagaan seluruh relawan, korban dari kejadian bencana dapat diminimalkan.
"Kita tahu bahwa bencana merupakan sesuatu yang sulit diprediksi. Namun, kita bisa melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul dari bencana," kata dia.*