Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menyalurkan bantuan program layanan kesehatan keliling di Puskesmas Kokap II, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam rangka membantu meningkatkan kesehatan ibu hamil dan balita di wilayah itu.
Stakeholder Relation Department Head YIA Ike Yutiane di Kulon Progo, Rabu, mengatakan untuk mendukung program tersebut, YIA melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Layanan Kesehatan Keliling dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.
"Layanan kesehatan keliling diberikan dalam bentuk pemberian makanan tambahan (PMT) untuk 300 balita di wilayah kerja bandara selama empat kali dengan total 1.200 paket," kata Ike Yutiane.
Selain itu, kata dia, YIA juga menyalurkan bantuan dengan pemberian 300 paket multivitamin untuk balita dan PMT pemulihan selama 90 hari secara intensif kepada 10 ibu hamil dan 50 anak balita berisiko stunting.
"Program PMT pemulihan bagi balita yang memerlukan tambahan gizi dan pemberian makanan tambahan ibu hamil berisiko tinggi merupakan bagian dari program pelayanan kesehatan keliling berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan pilar sosial (kehidupan sehat dan sejahtera), dengan tujuan untuk menurunkan angka kekurangan gizi, baik stunting maupun wasting,” katanya.
PT Angkasa Pura Indonesia menyediakan pemberian makanan tambahan (PMT), penyuluhan, multivitamin untuk balita, dan pemberian makanan tambahan untuk balita yang memerlukan tambahan gizi dan ibu hamil beresiko tinggi, yang mana dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Puskesmas Kokap II berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.
Bantuan sebesar Rp150 juta disampaikan oleh General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Yogyakarta Ruly Artha di UPTD Puskesmas Kokap II, Kulon Progo.
Ruly Artha mengatakan pembagian bantuan difokuskan pada 16 titik posyandu yang berada di Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Kokap II.
"Program ini merupakan salah satu bantuan program tanggung jawab sosial Bandara Internasional Yogyakarta yang berkelanjutan dimulai 2012 sampai dengan sekarang, sebagai bentuk nyata dan komitmen serta kepedulian perusahaan terhadap lingkungan di sekitar wilayah kerja bandara, serta dimaksudkan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat berdasarkan Sustainable Development Goals (SDG's) yang di antaranya menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan Ibu,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pelayanan kesehatan keliling ini akan dilaksanakan mulai bulan November 2024 sampai dengan Februari 2025.
"Kami berkomitmen untuk mengawal program berkelanjutan ini guna mendukung terlaksananya program pemerintah di sektor kesehatan ibu dan anak," katanya.
Ruly berharap program berkelanjutan ini dapat turut membantu kesejahteraan masyarakat serta dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, melalui perbaikan kesehatan lingkungan, gizi, perilaku hidup sehat dan kewaspadaan secara dini, sebagaimana telah ditetapkan dalam Program TJSL Kementerian BUMN yaitu sesuai pilar sosial, serta tujuan pembangunan berkelanjutan, karena kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu fondasi penting masa depan bangsa.
"Kami tetap berkomitmen memastikan kontribusi perusahaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Ruly Artha.
Stakeholder Relation Department Head YIA Ike Yutiane di Kulon Progo, Rabu, mengatakan untuk mendukung program tersebut, YIA melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Layanan Kesehatan Keliling dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.
"Layanan kesehatan keliling diberikan dalam bentuk pemberian makanan tambahan (PMT) untuk 300 balita di wilayah kerja bandara selama empat kali dengan total 1.200 paket," kata Ike Yutiane.
Selain itu, kata dia, YIA juga menyalurkan bantuan dengan pemberian 300 paket multivitamin untuk balita dan PMT pemulihan selama 90 hari secara intensif kepada 10 ibu hamil dan 50 anak balita berisiko stunting.
"Program PMT pemulihan bagi balita yang memerlukan tambahan gizi dan pemberian makanan tambahan ibu hamil berisiko tinggi merupakan bagian dari program pelayanan kesehatan keliling berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan pilar sosial (kehidupan sehat dan sejahtera), dengan tujuan untuk menurunkan angka kekurangan gizi, baik stunting maupun wasting,” katanya.
PT Angkasa Pura Indonesia menyediakan pemberian makanan tambahan (PMT), penyuluhan, multivitamin untuk balita, dan pemberian makanan tambahan untuk balita yang memerlukan tambahan gizi dan ibu hamil beresiko tinggi, yang mana dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan Puskesmas Kokap II berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.
Bantuan sebesar Rp150 juta disampaikan oleh General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Yogyakarta Ruly Artha di UPTD Puskesmas Kokap II, Kulon Progo.
Ruly Artha mengatakan pembagian bantuan difokuskan pada 16 titik posyandu yang berada di Kalurahan Hargotirto, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Kokap II.
"Program ini merupakan salah satu bantuan program tanggung jawab sosial Bandara Internasional Yogyakarta yang berkelanjutan dimulai 2012 sampai dengan sekarang, sebagai bentuk nyata dan komitmen serta kepedulian perusahaan terhadap lingkungan di sekitar wilayah kerja bandara, serta dimaksudkan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat berdasarkan Sustainable Development Goals (SDG's) yang di antaranya menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan Ibu,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pelayanan kesehatan keliling ini akan dilaksanakan mulai bulan November 2024 sampai dengan Februari 2025.
"Kami berkomitmen untuk mengawal program berkelanjutan ini guna mendukung terlaksananya program pemerintah di sektor kesehatan ibu dan anak," katanya.
Ruly berharap program berkelanjutan ini dapat turut membantu kesejahteraan masyarakat serta dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pola hidup sehat, melalui perbaikan kesehatan lingkungan, gizi, perilaku hidup sehat dan kewaspadaan secara dini, sebagaimana telah ditetapkan dalam Program TJSL Kementerian BUMN yaitu sesuai pilar sosial, serta tujuan pembangunan berkelanjutan, karena kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu fondasi penting masa depan bangsa.
"Kami tetap berkomitmen memastikan kontribusi perusahaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Ruly Artha.