Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan segera melakukan pemetaan zona rawan terdampak banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pemetaan tersebut berfokus pada kawasan pemukiman warga yang beririsan dengan aliran sungai yang berhulu dari Gunung Lewotobi.
Metode pemetaan zona rawan banjir lahar dingin tersebut dilakukan melalui survei lapangan penyisiran darat dan menggunakan teknologi pesawat tanpa awak (drone), yang mengacu pada peta kontur dan analisa Gunung Lewotobi dari Badan Geologi Kementerian ESDM.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Badan Geologi di Desa Pululera, Kecamatan Walanggitang mendapati adanya tumpukan material lava pada bagian timur laut yang pergerakannya sangat lambat, dari citra satelit Sentinel 2 juga terlihat material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah Gunung Lewotobi Laki-laki.
Merujuk hasil analisa dari Badan Geologi Kementerian ESDM tersebut, terdapat tiga desa di Flores Timur yang berpotensi terdampak banjir lahar dingin bila hujan intensitas deras dan berdurasi panjang mengguyur puncak Gunung Lewotobi, yakni Desa Dulipali, Padang Pasir dan Nobo dalam wilayah Kecamatan Ile Boleng dan Ile Bura.
“Tentu pemetaan zona rawan lahar dingin atau lahar hujan ini penting untuk memperkecil dampak yang akan ditimbulkan di kemudian hari,” kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB segera petakan zona rawan banjir lahar dingin Gunung Lewotobi